MY HANDSOME HUSBAND
Main Cast :
JANG NAE RI (18-19) : cewek yang di anggap beruntung karena bisa menikah dengan Hyun Min penyanyi dan artis top di korea, mereka sebenarnya sudah bersama sejak kecil, setelah Nae Ri lulus smu Hyun Min melamarnya.
WOO HYUN MIN (21-22) : Penyanyi dan artis top di korea menjadi kontroversi karena menikah di usia muda dengan wanita yang baru saja lulus smu. Hyun Min tak perduli pada anggapan orang lain, saat melamar Nae Ri di pesta kelulusannya. Hyun Min mencintai Nae Ri sejak kecil, dia tak membiarkan seorang cowokpun mendekat pada Nae Ri, saat pesta kelulusan Hyun Min mendengar Baek Sung Hyun teman sekelas Nae Ri akan menembaknya. Hyun Min tipikal cowok yang agak misterius namun bisa membuat Nae Ri tertawa.
BAEK SUNG HYUN (19-20) : sangat menyukai Nae Ri, teman sekelas Nae Ri yang harus kecewa namun hingga akhir dia tak pernah melupakan cintanya pada Nae Ri.
SOO JI NAM (22-23) : artis wanita yang menyukai Hyun Min dari awal debutnya, dan sama seperti Sung Hyun dia harus kecewa dan sering mengganggu hubungan pasangan muda itu.
KIM SO HYEON (21-22) : model muda ini menyukai Nae Ri karena ketidak sengajaan. Nae Ri yang datang mengantar makan siang sang suami ke agencynya menolong So Hyeon yang hampir tertimpa lampu.
KIM CHAE YOUNG (18-19) : teman Nae Ri
Story . . .
“ayo kita menikah Nae Ri...” ucap Hyun Min, semua mata memandang terkejut ke arah keduanya.
“Hy...Hyu..n Hyun Min..., kau bercanda kan?” tanya Nae Ri yang terlihat gugup.
“tidak putriku..., aku bersungguh sungguh..., aku menyukaimu...”Hyun Min menarik tangan Nae Ri dan mencium punggung tangannya. Wajah Nae Ri bersemu merah antara senang dan bingung membuatnya sedikit ragu.
“tapi kau...”
“Pangeran Hyun Min...”teriak para fans Hyun Min sambil membawa sebuah balok dan bertuliskan “selamatkan pangeran Hyun Min dari hama pengganggu” Nae Ri terpekik dan berteriak keras...
Blugh...
Nae Ri membuka matanya yang terasa berat. Nae Ri menatap tak percaya pada laki-laki tampan yang tidur di sebelahnya sambil memeluk dirinya itu. Tangannya membelai lembut wajah halus laki-laki itu.
“kau ingin menggodaku lagi...”ucap Hyun Min matanya masih terpejam lalu memeluka Nae Ri lebih erat.
“Hyun Min...”Nae Ri tersenyum malu di dada Hyun Min yang terasa hangat baginya itu,”aku tak percaya kau melamarku..., aku kira kau tak menyukaiku...”
“kau meragukanku?”Hyun Min membuka matanya dan menatap Nae Ri lembut, dengan cepat dia membalik tubuh Nae Ri hingga berada di atas tubuhnya.
“Hyun..., ti...tidak... aku hanya seperti mimpi saja...”tunduk Nae Ri malu.
“aku tergolong nekat melamarmu di depan umum, tapi aku tak bisa berfikir panjang lagi jika dia jadi me..”Hyun Min menggantungkan kata-katanya.
“dia? Siapa?”
“sudahlah..., aku mencintaimu Nae Ri..., atau perlu ku panggil...nyonya Hyun Min?”goda Hyun Min, lalu menarik Nae Ri dan menciumnya.
“kau sudah bangun?”Nae Ri tersenyum saat menatap Hyun Min yang baru bangun tidur turun ke dapur mengambil segelas air putih dengan tampang lucu.
“ya... kau masak apa?”tanya Hyun Min yang mendekat sambil memeluk Nae Ri.
“Hyun Min..., aku sedang memasakkan nasi goreng untukmu...”Nae Ri berhenti memasak dan berbalik sambil mengalungkan tangannya ke leher Hyun Min,”aku tak ingin kau terlambat bekerja... duduk dan tunggulah...” Nae Ri mencium Hyun Min sekilas lalu mendorongnya ke meja makan.
“baiklah...”
“Hyun Min kau jangan membuatku iri padamu...”ucap Chon Tae Gi manager Hyun Min yang tanpa di sadari Hyun Min telah menunggunya.
“sejak kapan kau datang?”tanya Hyun Min lalu duduk berhadapan dengan Tae Gi.
“yang jelas sejak sebelum kau bangun..., kali ini kita harus menghadap atasan..., sepertinya dia ingin membahas pernikahanmu...”Tae Gi meraih selai dan mengoleskan ke atas rotinya.
“rupanya dia tak memberikan waktu ekstra untukku...”ucap Hyun Min jengah.
“waktu ekstra apanya..., pekerjaanmu sudah banyak tertunda karena pernikahanmu yang mendadak itu..., jika kau sudah menyelesaikan semua pekerjaanmu mungkin kau bisa ambil waktu untuk berbulan madu...”sanggah Tae Gi.
“sudahlah tak apa Hyun..., mungkin aku akan sibuk dengan pendaftaran universitas...”Nae Ri meletakkan masakannya di depan Hyun Min dan Tae Gi.
“woah..., nyonya Hyun Min ternyata hebat juga..., aku rasa dia akan lebih bisa memberimu makanan bergizi Hyun Min...”puji Tae Gi.
“ah tidak..., aku hanya hobi membuat eksperimen..., Hyun saja sudah pernah sakit memakan eksperimenku...”ucap Nae Ri, Tae Gi mengerutkan alis sambil menatap piringnya,”jangan khawatir..., kau tak akan memakan makanan beracun...”
Hyun Min mulai memakan sarapannya di ikuti Tae Gi yang langsung bergumam memuji Nae Ri,”whoah..., enak sekali...”
“kau sungguh tak ingin menggunakan mobilku?”tanya Hyun Min.
Nae Ri menggeleng,”tidak..., aku akan ke rumah Chae Yong kami akan pergi bersama-sama ke tempat pendaftaran...”
“baiklah..., kau harus hati-hati...”ingat Hyun Min.
“m...”angguk Nae Ri,”aku tak akan celaka lagi...”
“perhatikan pintu..., kau jangan menabrak lagi...”tambah Hyun Min.
“ya..., aku kan hanya tidak sengaja...”sungut Nae Ri.
Hyun Min tersenyum setelah menyelesaikan makannya, Hyun Min beranjak dari tempatnya dan mencium kening Nae Ri,”aku memegang janjimu untuk menjaga dirimu...”bisik Hyun Min.
Nae Ri hanya mendesah kesal,”ya...,aku berjanji...”
Tae Gi menatap Nae Ri lalu bertanya heran,”sejak kapan kau mengenal Hyun Min? Aku heran selama ini dia tak pernah terlibat skandal dengan siapapun..., tapi tiba-tiba dia mengatakan akan menikah..., aku tak bisa mengerti..., atau jangan-jangan kau hanya minta pertanggung jawabannya?”bisik Tae Gi dan membuat Nae Ri terdiam.
“tidak..., aku mengenalnya saat aku berada di sekolah dasar, aku yang baru pindah tak mempunyai teman, Hyun menemukanku menangis dan sejak saat itu dia menemaniku..., tapi setelah dia lulus sma aku jadi jarang bertemu dengannya apa lagi setelah itu dia menjadi artis..., bahkan aku yang sebelah rumahnya pun tak pernah bertemu dengannya..., aku juga tak mengerti mengapa dia tiba-tiba melamarku..., aku kira aku hanya bertepuk sebelah tangan saja...” kenang Nae Ri.
“hm..., ini misteri...”
“apanya yang misteri...”Hyun Min tiba-tiba muncul dang mengagetkan keduanya.
“kau...kau membuatku kaget saja...”Tae Gi mengelus dadanya lalu mengikuti Hyun Min.
Nae Ri mengantarkan keduanya,”hati-hati...”ucap Nae Ri.
Hyun Min berbalik dan mengecup kening Nae Ri lembut,”kau juga..., aku akan pulang malam..., jangan menungguku...”
Nae Ri mengangguk lalu melambaikan tangannya pada Hyun Min yang meninggalkan halaman rumah mereka dengan mobilnya.
“h..., nyonya Hyun Min saatnya kau membereskan rumah...”Nae Ri memandang rumah barunya itu lalu melangkah masuk dengan ringan.
“apa? Ku kira kau ingin menjadi koki..., kau sungguh-sungguh?”tanya Chae Young dengan nada heran, keduanya ada di kedai milik keluarga Chae Young.
“ini cita-citaku Chae Young..., kau ingatkan waktu karyaku masuk ke majalah anime..., setidaknya aku patut bangga..., aku akan menjadi seorang komikus...”tekat Nae Ri dengan wajah berbinar.
“Nae Ri..., kau sadar? Setidaknya kau ini menyamakan profesimu kelak seperti suamimu..., apa Hyun Min tau?” bisik Chae Young.
Nae Ri menggeleng,”dia belum tau..., aku hanya mengatakan hari ini aku akan mengambil formulir saja..., apa salahnya jadi komikus sih?” sungut Nae Ri sebal.
“ckk..., kau tau... apa yang akan di katakan wanita-wanita para penggemar suamimu? Kau sudah berhenti menjadi konsultan percintaan di internet?”tanya Chae Young.
Nae Ri kembali menggeleng,”apa salah jika menjadi konsultan percintaan? Aku kan hanya ingin membuat orang tersenyum..., aku sudah putuskan aku akan menjadi komikus...”tekad Nae Ri sambil mengepalkan tangannya.
“haish..., kau ini..., baiklah tapi kau katakan dulu dengan suamimu...mengerti? aku akan menemanimu besok mengambil formulir..., saat ini sebaiknya kau kembali dulu... oh iya aku heran satu hal..., kau tak berbulan madu?” tanya Chae Young tanpa sungkan.
Nae Ri sedikit terbatuk,”tidak.., dia sibuk kau tau kan...”
“ya..., baru semalam kalian melangsungkan pernikahan tapi harus langsung bekerja..., bagaimana? Kau sudah bertemu dengan mertuamu?”tanya Chae Young.
“a...apa? ku rasa tidak..., kata Hyun orang tuanya berada di Amerika..., sejak keluarganya pindah ke apartemen aku tak pernah melihat paman dan bibi...”ucap Nae Ri dengan nada sedih.
Chae Young menatap Nae Ri dengan pandangan kasihan,”sudahlah suatu saat orang tuanya pasti datang, dia artis terkenal..., aku yakin dia telah meminta orang tuanya datang..., lalu rumahmu apa sudah di serbu para fans suamimu?”tanya Chae Young ingin tahu.
“Chae Young kau ingin tau sekali sih...”ucap Nae Ri yang merasa sebal dengan pertanyaan Chae Young yang berlebihan.
“baiklah aku tidak akan bertanya lagi..., tapi..., bagaimana malam pertamamu?”Chae Young berkedip jahil pada Nae Ri yang langsung tersipu malu,”ara..., aku tau apa dia bermain kasar?”
“Nae Ri sudahlah kau mebuatku semakin malu dan seperti diintrogasi polisi....”pekik Nae Ri dan membuat Chae Young tertawa senang.
“baiklah kau mau makan siang di sini? Aku akan membawakanmu makanan jika kau ingin...”tawar Chae Young.
“m..., aku akan makan siang di sini saja...”jawab Nae Ri sambil menopang dagunya dan menatap ke arah luar sambil tersenyum.
“Jang Nae Ri...”panggil nyonya Han dari seberang rumahnya.
“ya Nyonya?”tanya Nae Ri yang mengurungkan niatnya masuk ke rumah.
“bagaimana suami barumu? Aku dengar kalian tinggal di rumahmu ya?” tanya nyonya Han,”ku dengar kau yang memaksanya ya?”
“nyonya termakan gosip, sekalipun aku mengatakan tidak apa nyonya akan berhenti begitu saja? Aku hanya menjawab tidak nyonya, aku yakin Hyun Min menikahiku karena mencintaiku..., maaf nyonya saya harus masuk..., permisi...”jawab Nae Ri singkat lalu membuka pagarnya dan sempat menunduk pada Han yang menatapnya tak percaya dan sedikit terkejud.
“huh nyonya itu selalu saja menggosip...”omel Nae Ri sambil menaruh begitu saja belanjaannya. Dengan sedikit kesal Nae Ri menghempaskan tubuhnya ke sofa,”mungkin aku juga aneh..., ash... sudahlah membuatku jengkel...”
Nae Ri beranjak dari sofanya dan mulai mengenakan celemek memasaknya ketika suara bel terdengar. Nae Ri segera menghampiri,”ya...siapa?” Nae Ri terdiam menatap seorang wanita cantik menatapnya penuh ketidak sukaan.
“kau..., Nae Ri?” tanyanya dengan nada sinis.
“ya..., kau Ji Nam..., Soo Ji Nam?” pekik Nae Ri tak percaya.
Wanita itu menerobos masuk ke dalam rumah dengan tak sopan sambil menatap aneh sekeliling rumah dengan sikap arogan,”Hyun Min tinggal di rumah seperti ini? Apartemennya dulu lebih baik dari pada ini...”
Nae Ri sedikit panas mendengarnya, dia mencoba bersabar dan diam.
“aku rasa kau mengenalku lebih dari yang aku fikirkan..., lalu apa kau sudah merasa puas bersamanya?” tanyanya sinis.
“kau seperti ingin mengatakan bahwa aku sudah merebut sesuatu darimu...”ucap Nae Ri berusaha tenang.
“apa yang kau katakan benar..., kau sudah menangmabil dia dariku..., aku menemukannya lebih dulu dari pada kau...”tunjuk Ji Nam kali ini nada marah yang di tahannya keluar begitu saja,”kau bahkan hampir menghancurkan karirnya...”
“mengapa kau tak bertanya pada Hyun Min sendiri? Apa kau tak berani atau kau hanya ingin menyalahkanku?” balas Nae Ri dengan berani.
“kau..., ya...aku ingin menyalahkanmu..., aku hanya ingin membuatmu merasa bersalah karena telah merebutnya dariku...”teriaknya sambil memukul Nae Ri.
“apa yang kau lakukan?” Nae Ri menyilangkan tangannya untuk melindungi wajahnya.
“aku membencimu..., dasar wanita perebut... kau harus rasakan ini...”Ji Nam terus memukuli Nae Ri hingga seseorang menarik Ji Nam.
“kau tidak apa-apa Nae Ri?”tanya Baek Sung Hyun sambil membantu Nae Ri bangkit.
“tidak...” geleng Nae Ri,”kenapa kau ke sini?”
“aku sudah lama menunggu, ternyata kau di pukuli penjahat...”ucap Baek Sung Hyun sambil menatap kearah Ji Nam yang menatapnya dengan marah.
“siapa kau berani sekali kau...”ucap Ji Nam dengan nada marah dan akan memukul Nae Ri kembali namun Baek Sung Hyun menariknya keluar.
“pergi sebelum media mengenalimu sebagai artis tukang pukul...”ancam Baek Sung Hyun. Ji Nam yang tak dapat berkata lagi, merutuk marah dan berbalik pergi.
Sung Hyun kembali masuk ke dalam sambil menatap Nae Ri penuh perhatian,”kau tak apa?” tanya Sung Hyun sambil memegang memar di bibir Nae Ri.
“aku tak apa..., ini akan segera hilang..., untunglah kau datang...”Nae Ri berbalik ke dapur dan membawakan Sung Hyun segelas air,”ada apa? Apa ada masalah?”
“bisakah kau mengisi lagi acara konsultan percintaan...”ucap Sung Hyun secara langsung.
Nae Ri terdiam lama,”aku akan mengatakan pada Hyun Min..., aku tak bisa begitu saja memutuskannya...”
Sung Hyun mengangguk setuju,”yah..., bagaimanapun kau sudah memiliki suami..., kau benar...”ucap Sung Hyun dengan kecewa,”padahal aku...”
Nae Ri menatap Sung Hyun lekat. Kata-katanya menggantung lama,”apa? Kau apa?” tanya Nae Ri penasaran.
“ada tamu rupanya?” tanya Hyun Min yang tiba-tiba datang.
“Hyun Min, kau sudah pulang...”Nae Ri beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Hyun Min,”katanya kau akan pulang malam?”tanya Nae Ri meletakkan jas Hyun Min di lengannya.
“tidak.., pemotretan di batalkan karena badai...”jawab Hyun Min terus menatap Sung Hyun lekat,”lalu kau mengundangnya untuk makan malam?”
Sung Hyun beranjak dari tempatnya dan menatap tajam pada Hyun Min,”tidak aku hanya membicarakan soal pekerjaan..., sebaiknya aku pulang...”Sung Hyun meninggalkan keduanya, di antar Nae Ri yang merasa tak enak pada Sung Hyun.
“Sung Hyun maafkan aku..., di luar sedang hujan kau bawalah payung ini...”ucap Nae Ri sambil menyerahkan payungnya pada Sung Hyun.
Sung Hyun menerimanya sambil tersenyum,”baiklah..., aku pulang dulu...”Nae Ri menatap punggung Sung Hyun hingga Hyun Min datang dan berkata,”sepertinya dia masih mengharapkanmu...”
“apa?” tanya nae Ri hingga berbalik.
“tidak..., ada apa dengan bibirmu?” Hyun Min menatap bibir Nae Ri yang membiru,”siapa yang memukul mu?”
“ah..., tidak... aku hanya tak sengaja terjatuh tadi..., sudahlah ayo kita masuk, aku akan menyiapkan makan malam untukmu...” Nae Ri berusaha menutupinya dan berbalik memasuki rumahnya ketika Hyun Min menariknya.
“kau tak berusaha membohongiku kan?”selidik Hyun Min memutar tubuh Nae Ri dan melingkarkan tangannya di pinggang.
“ti...tidak...”ucap Nae Ri berbohong,”aku akan menyiapkan makan malam Hyun Min...”
“tidak sebelum kau mengatakannya padaku...”syarat Hyun Min dan makin mengencangkan pelukannya,”benarkah itu luka karena terjatuh?”
Nae Ri diam menunduk,”aku tak sengaja terjatuh dari tangga di rumah Chae Young tadi... aku hanya tak ingin kau khawatir...”
Hyun Min memeluk Nae Ri erat sambil mencium ujung kepalanya lembut,”aku tak ingin kau celaka Nae Ri, kau begitu berharga untukku..., aku mencintaimu...”
“aku tau maafkan aku...” Nae Ri balas memeluk Hyun Min sambil tersenyum bahagia.
“baiklah..., jika itu akan membuatmu bahagia...”ucap Hyun Min. Pagi itu Nae Ri mengatakan keinginannya.
“benarkah? Kau tak mau menghalangiku?” tanya Nae Ri tak percaya.
Hyun Min mengangguk sambil menatap istrinya,”ya..., itu hobimu kan? Aku tau kau pasti akan memilih itu..., jurusan animasi dan comic ku rasa itu bagus juga..., aku tak akan cemburu karena para lelaki akan menatapmu...” Nae Ri memeluk Hyun Min erat.
“gomawo...”
“aku mengerti...”
Nae Ri melepas pelukannya dan kembali menatap Hyun Min,”ah...satu lagi...”
Hyun Min mengerutkan alis dan menatap istrinya.
“aku ingin melanjutkan pekerjaanku sebagai..., m... se...sebagai... konsultan percintaan di internet...”ucap Nae Ri ragu.
“apa? Bersama Sung Hyun?” tanya Hyun Min, Nae Ri hanya mengangguk dan diam,”tidak...”putus Hyun Min.
“kenapa? Kau tak menyukai Sung Hyun?” tebak Nae Ri.
Hyun Min hanya diam dan lembali memakan sarapan paginya,”ya...ya..., ini karena ku rasa dia menyukaimu...”ucap Hyun Min berkilah.
Nae Ri tersenyum dan mengerti maksud Hyun Min,”baiklah aku mengerti..., jangan cemburu padanya... dia hanya temanku saja..., aku tak akan membantah jika kau memang tak menginginkannya...”
“apa kau..., benar-benar ingin bekerja di sana?” yakin Hyun Min.
“jika kautak menyukainya aku akan menurutimu...”Nae Ri tersenyum dan meletakkan daging pada nasi Hyun Min,”akutak ingin kau khawatir...”
Hyun Min tersenyum pada istrinya. Nae Ri membalas senyum Hyun Min tanpa ada percakapan lagi.
“woah..., suami yang pengertian...”Chae Young menatap lekat Nae Ri,”dia benar-benar memperbolehkan kau masuk ke jurusan itu?”
“tentu saja..., dia tau apa yang aku inginkan...”senyum Nae Ri.
“hya..., kau beruntung sekali...”Chae Young menatap iri pada Nae Ri,”sudah lah ayo...” keduanya mendaftar di sekolah seni dengan jurusan yang berbeda.
Bruk..., Nae Ri tak sengaja menabrak seseorang saat akan meninggalkan ruang pendaftran,”maaf...”ucap Nae Ri yang tertunduk.
“aish kau ini...”laki-laki itu menatap Nae Ri heran,”kau bukannya...”
“So Hyeon...”pekik sebuah suara yang membuat sakit telinga.
“aish..., sial...”laki-laki itu segera berlari meninggalkan Nae Ri yang hanya bisa terdiam.
“huh...”rutuk Nae Ridan mengambil mapnya yang terjatuh.
“apa yang kau lakukan?” tanya Chae Young yang menghampiri Nae Ri dengan heran,”kau ceroboh lagi? Bisa-bisa aku yang terkena marah suamimu karena tidak menjagamu...”
“aku tak sengaja Chae..., ayo kita kembali..., aku harus mengantarkan makan siang untuk Hyun Min...” ucap Nae Ri.
“untuk apa? Bukannya dia bisa cari makan sendiri?” kata Chae Young heran.
“entahlah..., tadi manager Hyun Min menyuruhku...”
“ah..., jangan-jangan dia menyuruhmu karena kau akan di orbitkan...”tebak Chae Young bersemangat.
“di orbitkan? Kau gila..., aku hanya mengantar makan siang Chae Young...”Nae Ri menggeleng heran dan keduanya berjalan pergi.
Agency tempat Hyun Min bernaung...
“aish..., di mana aku harus menemuinya...”rutuk Nae Ri sambil menatap gedung di depannya. Nae Ri mengangkat ponselnya dan menekan nomor Tae Gi,”hallo..., manager... bisakah kau turun sekarang? Aku ada di gedung agency sekarang, apa? Lantai lima? Tidak bisakah kau turun saja? Baiklah...” Nae Ri menutup ponselnya sambil menghela nafas kemudian melangkah masuk.
Nae Ri berlari ke arah lift yang akan menutup, dan dengan langkah ekstrim dia menerobos lift yang hampir tertutup.
“kau gila nona...”omel orang-orang yang berada di lift itu.
“mi...mian...”ucap Nae Ri sambil menunduk.
Nae Ri berjalan perlahan sambil mengintip pelan,”maaf di mana tempat pemotretan Hyun Min?”tanya Nae Ri pada salah seorang pekerja.
“jika yang kau maksud Woo Hyun Min itu dia...” tunjuknya pada laki-laki yang sedang melakukan pemotretan.
“baiklah terimakasih...”Nae Ri menunduk lalu berjalan ke arah studio itu.
Tae Gi melambaikan tangan pada seseorang dan membuat Nae Ri sedikit malu karena mengira dirinya yang di panggil.
“ayo So Hyeon..”
“baiklah...”ucap laki-laki di depan Nae Ri dan segera menghampiri Tae Gi, namu kakinya menarik kabel lampu yang langsung oleng ke arah dirinya.
“awas...”teriak Nae Ri yang langsung mendorong So Hyeon hingga lampu itu jatuh menimpa dirinya.
“Nae Ri...”pekik Hyun Min yang sempat melihat Nae Ri dan langsung menghampiri Nae Ri yangtak sadarkan diri.
Nae Ri membuka matanya perlahan dan menatap Hyun Min dengan raut khawatir.
“kau tak apa?”tanya Hyun Min.
Nae Ri hanya mengangguk pelan dan mencoba menajamkan pendengarannya,”leherku sakit...”
“tentu saja, besi berat menimpamu hanya karena kau ingin melindungi orang lain...”ucap Hyun Min sedikit emosi.
“jika kau dalam posisi dia aku juga akan membantumu..., au...”Nae Ri meringis karena lehernya sedikit tegang.
“sudahlah..., kau istirahat saja...” Hyun Min merendahkan suaranya dan berusaha menenangkan Nae Ri,”maafkan aku..., aku terlalu khawatir padamu..., maafkan aku...”
“maafkan aku...”ucap Nae Ri yang langsung menggenggam tangan Hyun Min.
“istirahatlah..., malam ini kita akan menginap di rumah sakit...”
“oh ya ampun aku kira tidak akan sampai ke rumah sakit...”keluh Nae Ri yang baru menyadari dirinya berada di rumah sakit.
“ya..., bukan jatuh dari lantai empat belas dan hanya tertimpa besi dari lampu...”sindir Hyun Min.
“Hyun Min..., jangan jengkel padaku lagi...” Nae Ri tersenyum menatap tingkah suaminya,”lalu, apakah dia tidak apa-apa?”
“apa? Siapa? So Hyeon? Dia baik-baik saja..., kau yang parah..., tadinya aku akan menuntut jika kau tak sadar-sadar...”
“ya..., kau kira aku apa sih..., seudahlah... bisakah kau mendekat sebentar?”tanya Nae Ri.
Hyun Min hanya mengangkat bahu dan mendekat ke arah Nae Ri,”kau ingin sesuatu?”
“tolong betulkan bantalanku...”pinta Nae Ri. Hyun Min mendekatkan wajahnya ketika dengan cepat Nae Ri mencium Hyun Min yang langsung mengerutkan alisnya,”itu agar kau tidak marah lagi padaku...”
Hyun Min tersenyum sinis dan berkata,”itu tidak cukup untuk menghapus kesalahanmu yang telah membuatku khawatir...” Hyun Min langsung mencium Nae Ri cukup lama tanpa menyadari Sung Hyun menatap keduanya dengan tatapan kecewa dan membuang bunganya begitu saja.
“kau sok pahlawan Nae Ri...”omel Chae Young yang membantu Nae Ri keluar dari rumah sakit.
“aish..., kau sama saja dengan Hyun Min..., sudahlah aku sedang malas mendengar keluhan...”Nae Ri melangkahkan kakinya berpijak di lantai dan mencoba untuk tidak menengok ke bawah.
“baiklah..., tapi aku mendukung suamimu..., yah... tapi sudahlah... hari ini aku di perintahkan suamimu untuk mengantarmu pulang dengan selamat...”Chae Young mengangkat tas Nae Ri dan menuntunnya keluar.
“hai nona...”ucap So Hyeon dan membuat Nae Ri serta Chae Young terkejut.
“kau...”
“ya..., sebelum kecelakaan itu kita pernah bertemu dan akuberlaku tak sopan padamu..., tapi untuk hari ini aku ingin mengucapkan terimakasih...” So Hyeon menggenggam tangan Nae Ri sambil tersenyum,”kau menerimanyakan?”
“menerima?”tanya Nae Ri bingung dia melirik Chae Young yang mengangkat bahunya.
“ya..., aku akan menjadi kekasihmu untuk rasa terimakasihku...”tambah So Hyeon.
“APA...”pekik Nae Ri dan Chae Young bersamaan.
“kenapa? Kau tak boleh menolakku, aku model baru, kau tak akan menyesal...”tambah So Hyeon dengan penuh percaya diri.
“kau gila..., Nae Ri sudah memiliki suami..., maaf Nae Ri harus pulang...”Chae Young berlagak seperti bodyguard dan menuntun Nae Ri tanpa memperdulikan So Hyeon yang terus mengejar,”dia gila...”
“ya..., aku hanya ingin beristirahat tanpa di ganggu siapapun lagi...”Nae Ri menyandarkan tubuhnya ke kursi mobil.
Chae Young mengerem mendadak dan So Hyeon merentangkan kedua tangannya sambil berkata,”kau harus jadi pacarku nona..., aku akan melindungimu...”
“gila....”maki Chae Young yang langsung memutar balik mobilnya.
“menyeramkan...”ringis Nae Ri. Mobil itu berhenti di depan halaman rumah Nae Ri yang tak menyadari sekelompok orang sedang menunggunya di depan pintu.
“aku tak tau apa yang salah dengan hidupku..., Chae Young jika kau terburu-buru kau bisa meninggalkanku...” Nae Ri berkata lemah.
“ya nona...”Chae Young langsung memutar mobilnya dan pergi.
”maaf ada perlu apa kalian di depan rumahku?” tanya Nae Ri dengan nada bingung.
“ah..., kau istrinya Hyun Min bukan? Kami temannya..., kami ingin berkunjung...”ucap salah seorang.
“kalian...” ucap Nae Ri bingung.
“aku In Jun, dia Jay...”In Jun memperkenalkan laki-laki di sebelahnya.
Sementara yang berambut pirang langsung maju dan menyalami Nae Ri,”aku Karam...”
“kau ingin menjadi bulanan Hyun Min si pemarah? Maaf aku Mika...”
Nae Ri tak dapat berkata dan hanya menunduk bingung,”baiklah silahkan masuk...”
“ada apa denganmu?”tanya Jay sambil memperhatikan leher Nae Ri yang masih di beri penyangga.
“insiden kecil..., kalian duduk saja dulu... aku akan menghubungi Hyun Min...”ucap Nae Ri perlahan.
“tidak perlu..., kami sudah menghubungi Hyun Min tadi..., ku rasa dia akan segera datang..., wah foto pernikahan kalian luar biasa..., aku tak menyangka dia yang pendiam seperti itu bisa cepat menikah..., bahkan dia tak memperkenalkan kau pada kami...”kata Karam sambil memperhatikan foto pernikahan Nae Ri dan Hyun Min yang terpasang di ruang tamu.
“ah..., maafkan aku... aku kira Hyun telah memberitahu semuanya...”Nae Ri menunduk tak enak lalu beranjak ke dapur dan menyiapkan minuman kaleng bagi tamunya ketika Hyun Min datang dan memeluk mereka satu persatu.
“dasar sial kau..., kami baru menerima kabar kau menikah...”maki Karam.
“maafkan aku...aku hanya tak sempat untuk memberitahukannya pada kalian..., bagaimana dengan kau? Katanya kau debut ke amerika?”tanya Hyun Min pada Karam yang langsung menyibakkan rambutnya.
“tentu saja tidak secepat itu..., aku harus memulai dari awal di sana..., kau tanya pada Mika sekarang dia sudah sukses menjadi dokter hanya dalam waktu 5 tahun..., kau ingatkan setelah kita lulus sma dia langsung pergi keluar negri...”Karam melirik Mika yang hanya menanggapi dengan senyuman.
“ya aku sudah mendengar itu kau... bagaimana dengan pengobatan ibumu Jay? Ku rasa In Jun telah berhasil membuka cafenya...”Hyun Min beralih pada dua sahabatnya yang lain.
“ya..., ibuku sudah sehat dan baru kemarin kami kembali ke Korea...”jawab Jay dengan nada pelan.
“aku telah menyuruhmu utnuk mampir..., kenapa kau tak datang?”maki In Jun yang langsung menjitak kepala Hyun Min.
“au..., maafkan aku In Jun aku...”Hyun Min menghentikan kata-katanya ketika Nae Ri datang dengan nampan berisi cemilan.
“kau melakukan tindak kekerasan dengannya apa?”tanya Karam sambil berbisik.
“kau kira dia laki-laki kasar? Bahkan dengan Ji Nam dia...”Injun menghentikan kata-katanya yang membuat Hyun Min melotot marah.
Nae Ri hanya tersenyum dan berkata,”silahkan maaf aku tak bisa menemani kalian...”Nae Ri berusaha bersikap biasa dan berjalan mundur dengan menabrak kursi makan.
“Nae Ri...”
“aku tak apa Hyun Min...” pekik Nae Ri yang langsung meletakkan nampannya,”benar saja..., aku dan Hyun Min sudah lama tak bertemu, dan dia tiba-tiba mengatakan akan menikahiku..., aku bahkan tak tau riwayatnya..., jadi untuk apa aku cemburu..., Hyun Min sudah jadi milikku...”tekad Nae Ri menghilangkan kecemburuan di hatinya.
“kau sungguh tak apa?”tanya Hyun Min dan membuat Nae Ri sedikit terkejut.
“aku tak apa...”angguk Nae Ri,”sudahlah kembali pada teman-temanmu okey...”
“aku akan menjelaskannya padamu setelah semuanya pulang...”janji Hyun Min.
“menjelaskan apa..., sudahlah..., kembali pada teman-temanmu...”Nae Ri mendorong pelan Hyun Min yang langsung berbalik mengecup keningnya, kemudian kembali ke depan.
Nae Ri mengeringkan rambutnya sambil tersenyum menatap Hyun Min yang sedang membaca sekenario film.
“susah ya?”tanya Nae Ri.
“ya..., dan sangat memusingkan dengan kata-kata aneh...”Hyun Min meletakkan sekenario itu begitu saja lalu menarik Nae Ri pelan.
“kau ini..., sudah malam..., kau pasti lelah...” sungut Nae Ri yang akan bangkit namun Hyun Min menahannya.
“Ji Nam, dia yang mengorbitkan aku menjadi bintang..., aku dan dia hanya sebatas rekan kerja saja...”
“Hyun Min..., aku sudah mengatakan padamu tak apa-apa..., aku tau dan aku mengerti itu..., jangan khawatir karena aku bukan wanita yang bisa di hasut begitu saja..., aku percaya padamu...”NaeRi mengecup pipi Hyun Min lembut.
“pasti lelah menghadapinya di usia muda..., tapi bagiku kau adalah yang paling berharga di atas segalanya...” Hyun Min mendekatkan dirinya pada Nae Ri yang tersenyum padanya.
Satu bulan berlalu begitu saja dengan kesibukan masing-masing dari keduanya. Hyun Min bahkan jarang pulang karena harus syuting drama terbarunya yang memakan waktu sangat lama.
Sementara Nae Ri fokus pada studynya. Sepertinya... masa pengantin baru itu mengalami kerenggangan yang panjang. So Hyeon, model muda ini terus menguntiti Nae Ri meski di tolaknya mentah mentah dan Ji Nam yang berusaha mengambil hati Hyun Min, keduanya sempat menjadi skandal. Hal yang tak di perdulikan ini sepertinya menjadi bumerang hingga setahun berlalu...
“luar biasa komikmu masuk ke majalah K-News..., chukae Nae Ri...”ucap Chae Young. Nae Ri terdiam lama dan menatap kosong ke arah minumannya,“ada apa?”
“aku tak tau..., sudah setahun berlalu begitu saja...”
“Nae Ri..., soal Hyun Min? Ya ku akui sekarang dia sangat populer bahkan teman-teman universitas tak perduli dengan statusnya..., kau tak cemburu pada Ji Nam? Banyak yang mengatakan dia selingkuh dengan Hyun Min...”bisik Chae Young.
“tidak aku percaya pada Hyun Min...”tunduk Nae Ri lemas.
“Nae Ri..., kenapa sih kau harus menahan perasaanmu..., jika kau tak suka katakan tak suka..., dia suamimu kan? Nae Ri..., kau mencintainya bukan?”Nae Ri hanya mengangguk oleh kata-kata Chae Young.
“aku mencintainya, sangat...bahkan saat tak bertemu dengannya aku merindukannya...”Nae Ri meneteskan air matanya.
“karena itu..., kau harus jujur pada dirimu sendiri...”
Nae Ri hanya mengangguk pada nasehat sahabatnya.
Penerbitan komik Nae Ri di bulan ke dua tahun pertama membuat Nae Ri renggang dan mulai tak sesibuk dulu.
Nae Ri menatap lama rumah yang sepi itu.
Saat itu yang tidak diinginkannya datang...
“oh aku tak tau kau ada di rumah...”kata Ji nam sinis,”aku hanya ingin mengambilkan baju Hyun Min saja...”tanpa permisi Ji Nam langsung masuk ke kamar.
“berhenti..., apa hakmu memasuki rumahku tanpa permisi...?” tanya Nae Ri marah.
“aku hanya menggantikan seseorang yang tidak bisa mengurus suaminya dan hanya berkutat pada kertas tak berguna dan bermain dengan laki-laki lain...”sindir Ji Nam.
PLAK..., Nae Ri menampar wajah Ji Nam keras,”apa maksudmu hah? Tak heran kau wanita jahat Ji Nam...”
“oh ya?... siapa yang jahat? Aku sudah berjanjikan padamu akan membuat Hyun Min berpaling padaku dan itu pasti..., Hyun Min akan jadi milikku...”Ji Nam mengambil tasnya dan pergi dengan menatap angkuh Nae Ri yang terduduk lemas di tempat tidurnya dan menangis.
Nae Ri menyiapkan makanan ketika Hyun Min pulang dengan wajah keras.
“Hyun Min..., kau mau makan?” tanya Nae Ri lembut.
“tidak..., aku akan istirahat...”ucap Hyun Min dingin.
“ada apa? Kenapa kau berkata kasar padaku?” tanya Nae Ri yang langsung menarik Hyun Min.
Hyun Min menghentak dan membuat Nae Ri terkejut,”apa yang kau lakukan pada Ji Nam? Kenapa kau memukulanya?”
“a...apa? aku...”
“kau keterlaluan Nae Ri...”ucap Hyun Min dengan nada sedikit membentak.
“a...apa yang kau katakan? Apa yang dia katakan padamu? Apa dia menghasutmu dengan mengatakan aku wanita yang tak bisa mengurus suami atau dia mengatakan bahwa aku wanita jahat bertangan dingin?” balas Nae Ri sedikit keras, air matanya mulai bergulir.
“sudahlah aku sedang tak ingin berdebat...”ucap Hyun Min yang langsung masuk ke dalam kamar. Nae Ri mengikutinya seperti menuntut penjelasan.
“jangan dekat-dekat Ji Nam lagi Hyun Min...”ucap Nae Ri dengan tampang sedih.
“apa maksudmu sebenarnya?” tuntut Hyun Min.
“jangan dekat-dekat Ji Nam..., aku tak suka kau dekat dengannya aku benci kau dekat dengannya aku cemburu... aku tak suka...”teriak Nae Ri sekencangnya.
Plak...Hyun Min memukul NaeRi yang langsung terdiam.
“kau sendiri dengan si model itu..., kau berpacaran dengannya kan? Kau bahkan tidak mengatakannya tidak mengklarifikasi berita itu..., apa tidak boleh aku melakukan hal yang sama denganmu?”tanya Hyun Min dengan nada sinis.
Nae Ri menatap tak percaya pada Hyun Min lalu mengambil jaketnya,”padahal aku selalu berusaha mempercayaimu, aku tak percaya kau melakukan ini karena orang lain..., aku tak mengerti...,aku memang bersalah padamu..., tapi aku tegaskan sekali lagi padamu Hyun Min..., aku dan So Hyeon tak ada hubungan apa-apa..., aku dan dia tak pernah berpacaran atau apa...! dari dulu hingga sekarang pun kau lah orang yang paling aku cintai...” Nae Ri berlari keluar dengan airmata yang membasahi pipinya.
Hyun Min menghentak marah dan lama terdiam di kamar. Tak lama dia beranjak dan berjalan ke dapur. Di atas meja makan telah tersaji hidangan mewah dan sebuah kotak besar.
Dengan keingin tahuan Hyun Min membukanya dan menemukan sebuah surat
“untuk suamiku tercinta..., maafkan aku terlalu sibuk sendiri..., hari ini ulang tahun pernikahan kita yang pertama..., aku ingin kita memperbaiki semuanya..., akan ku lakukan apa saja untukmu..., aku kesepian jika kau tak ada tapi aku berusaha menjadi istri yang baik..., aku berharap kita akan bersama selamanya..., jari kelingking... aku mencintaimu sangat dan teramat...”
Hyun Min meletakkan surat itu pelan lalu mengangkat dua gelas mug couple yang bertuliskan Nae Ri dan Hyun Min di tulis sendiri oleh Nae Ri.
Hyun Min meletakkan gelas itu dan mengambil jaketnya lalu berlari pergi.
Nae Ri terus menangis sepanjang jalan bahkan dia tak berhenti berlari dan tiba di halte bis, dia naik ke sebebuah bis yang membawanya ke sebuah pantai.
Nae Ri berteriak dan menangis kecewa. Kesakitan hatinya saat itu membuatnya hancur dan terpuruk, terpuruk dalam penyesalan dan kekesalan.
Hyun Min menatap Sung Hyun yang telah datang ke rumahnya pagi itu.
“apa? Ada apa kau ke sini?”tanya Hyun Min tak suka.
“aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu..., tentang Nae Ri...”ucap Sung Hyun dengan wajah serius.
Hyun Min hanya diam lalu menyingkir mempersilahkan Sung Hyun masuk. Keduanya duduk saling berhadapan.
“aku menghubungi Nae Ri semalam dan dia menangis..., apa itu karena kau?”tanya Sung Hyun.
“itu bukan urusanmu...”
“itu urusanku..., jika kau tak bisa membuatnya bahagia..., aku akan merebutnya darimu...”tekad Sung Hyun,”kali ini aku tak akan melepaskan Nae Ri lagi...,seharusnya aku tak pernah merelakan Nae Ri untukmu..., seharusnya aku mencegah Nae Ri menikah denganmu..., karena aku mencintai Nae Ri..., dan aku pastikan dia akan lebih bahagia bila bersamaku..., kau sudah lama menelantarkannya..., aku akan mengatakan hal itu pada Nae Ri...”Sung Hyun bernajak dari tempat duduknya sambil memandang Hyun Min dengan tajam lalu pergi.
Satu bulan setelah Nae Ri pergi...
“nona..., kau tidak usah membantu kami...”ucap seorang nelayan wanita.
“tak apa bi..., aku ingin bekerja..., tak perlu kalian upah...”ucap nae Ri dan terus memaksa membantu.
“nona...”
Nae Ri hanya tersenyum dan naik ke ats dek ketika dia melihat seseorang turun dari mobil.
“Hy...Hyun Min...”Nae Ri akan bersembunyi ketika kakinya terpeleset jala dan membuatnya tercebur ke pantai. Nae Ri yang tak bisa berenang mencoba menggapai ke atas namun kakinya tersangkut membuat hal itu malah bertambah parah.
“nona...nona...”pekik wanita itu mencoba meminta pertolongan.
Nae Ri mencoba menggapai namun nafasnya yang habis membuatnya tak mampu bertahan. Nae Ri tak sadarkan diri dan terus tenggelam ke dasar. Nae Ri merasakan udara mengisi paru-parunya dan tubuhnya terangkat ke atas.
Dengan tubuh basah Hyun Min mengangkat tubuh Nae Ri ke daratan. Dia mencoba membuat nafas Nae Ri lancar namun terlalu banyak air memenuhi paru-paru Nae Ri.
“kumohon sadarlah..., Nae Ri..., sadarlah...” Hyun Min terus mencoba memberikan nafas buatan padanae Ri namun Nae Ri tak merespon. Kepanikan menyelimuti Hyun Min. Dia terus mencoba dan memanggil Nae Ri hingga akhirnya Nae Ri terbatuk dan mengeluarkan air dari mulutnya.
“Nae Ri..., maafkan aku..., maafkan aku sayang..., maafkan aku...”Hyun Min memeluk Nae Ri erat.
“Hyun...”rintih Nae Ri.
“maafkan aku..., aku bersalah padamu..., maafkan aku... maafkan aku Nae Ri..., maafkan aku...”pinta Hyun Min yang terus memanggil Nae Ri yang kembali tak sadarkan diri,”tidak..., bukalah matamu Nae Ri...”
Hyun Min segera membawa Nae Ri ke klinik terdekat. Setelah memberikan oksigen dan alat bantu penguat detak jantung, Hyun Min segera duduk di sebelah Nae Ri sambil menggenggam tangannya.
“sadarlah ku mohon..., maafkan aku..., aku bersalh padamu..., aku tau aku tak akan bisa mengganti penderitaanmu Nae Riku..., aku tau kenyataan sebenarnya..., aku tau dia membuatku dengan mudah percaya padanya, tapi jauh di dasar hatiku..., hanya kau yang ku cintai Nae Ri...”Hyun Min mengecup tangan Nae Ri sangat lama hingga akhirnya dia tertidur di sebelah Nae Ri.
Hyun Min melipat tangannya kedada sambil menatap pantai, sudah seminggu Nae Ri tak sadarkan diri, bahkan tak menunjukkan tanda-tanda hidup. Detak jantungnya terus melemah dan harus terus di pacu. Tubuh Nae Ri yangrapuh membuatnya tak bisa di pindahkan dari klinik itu. Hanya peralatan medislah yang di kirimkan dari pusat untuk membantu Nae Ri. Chae Young dan Sung Hyun telah mengunjungi Nae Ri yang tak pernah sadar.
“sampai kapan kau terus seperti ini Nae Ri? Sampai kapan kau akan terus menghukumku seperti ini?aku hanya ingin melihat kau sadar dan tersenyum..., aku merindukan itu darimu..., tawamu dan kelembutanmu Nae Ri..., aku mencintaimu...”Hyun Min mengusap kepala Nae Ri lembut lalu mengecup keningnya lama.
Jari Nae Ri bergerak dengan pelan dan menggenggam tangan Hyun Min dengan lemah.
“Nae Ri..., kau kau sadar?” tanya Hyun Min dengan wajah terkejud. Dia langsung memanggil dokter untuk memastikan Nae Ri telah sadar.
“hun...min...”ucap Nae Ri perlahan. Hyun Min segera mendekat dan menggenggam tangan Nae Ri erat.
“ya sayang? Kau butuh apa? Akan ku lakukan apapun...”
“maafkan aku...”ucap Nae Ri yang masih mencoba membuka matanya,”maafkan aku...”
“tidak..., tidak aku yang seharusnya meminta maaf padamu akulah yang bersalah padamu..., aku yang telah membuatmu menderita Nae Ri...maafkan aku...”Hyun Min memotong kata-kata Nae Ri.
“kau sudah percaya padaku? Kau tidak marah lagi padaku?” tanya Nae Ri yang kesadarannya mulai pulih.
Hyun Min mengangguk,”aku percaya padamu, selamanya aku hanya akan mempercayaimu..., selamanya aku akan selalu menjagamu..., selamanya kita akan selalu bersama...”janji Hyun Min.
“aku mencintaimu...”Nae Ri tersenyum kecil karena terhalang alat bantu pernafasannya.
“aku juga mencintaimu Nae Ri...”
9 bulan kemudian...
“aku tak ingin kau kenapa-kenapa..., jadi kau harus ikut denganku...” putus Hyun Min memaksa Nae Ri yang sedang mengandung 7 bulan untuk ikut pemotretannya.
“Hyun aku malu...”ucap Nae Ri sambil menatap orang-orang di agency.
“apa yang harus kau malukan? Ayo atau aku akan menggendongmu?” ancam Hyun Min. Dengan terpaksa Nae Ri mengikuti suaminya menuju ke tempat pemotretan.
Nae Ri menatap Hyun Min yang sedang melakukan pemotretan ketika Ji Nam datang.
“kau..., aku minta maaf padamu...” ucap Ji Nam ragu.
Nae Ri menatap Ji Nam tak percaya,”kau..., sungguh-sungguh?”
“kau kira aku suka menipu orang lain !”kata Ji Nam kesal.
“maaf aku hanya terharu..., gomawo..., aku juga bersalah karena telah memukulmu...” Nae Ri mencoba menunduk namun tertahan oleh perutnya.
“terlalu besar..., ku kira kau tak akan bisa memberikan keturunan pada Hyun Min...”canda Ji Nam.
“ma...maksudmu?”Nae Ri menatap Ji Nam tak percaya. Ji Nam hanya menjulurkan lidahnya dan mendekat pada Hyun Min dan mencoba membuat Nae Ri cemburu.
“aish..., wanita ini...”Nae Ri akan beranjak dari tempatnya namun perutnya terasa sakit,”a...au...”
“Nae Ri..., Nae Ri... kau tak apa? Apa anak kita akan lahir?” tanya Hyun Min panik.
“ti...tidak hanya..., au...”rintih Nae Ri.
“ayo kita ke rumah sakit...”Hyun Min mengangkat Nae Ri yang menatap Ji Nam sambil menjulurkan lidahnya.
Ji Nam hanya tersenyum sinis dan menghela nafas kesal.
5 tahun kemudian...
“Woo Min Ji..., kenapa kau tidak masuk ke dalam?” tanya Sung Hyun pada anak kecil berusia 5 tahun itu.
“guru..., apakah bisa kita menunggu ibu dan ayahku?”tanya Min Ji sambil menatap ke arah gerbang.
Sung Hyun tersenyum dan mengusap kepala anak itu pelan,”baiklah...”
“Min Ji..., Min Ji aku akan menunggu bersamamu..., mungkin orang tuaku juga tak akan datang...”ucap Yoo Ri dengan sedih.
“kau sedih Yoo Ri? Aku yakin orang tuamu pasti akan datang...” Min Ji menenangkan Yoo Ri yang akan menangis.
“tapi mama akan sibuk dengan konsernya dan papa pasti sedang sibuk syuting jadi tak mungkin mereka...”ucap Yoo Ri.
“Yoo Ri sayang..., liat mama sayang...”ucap Chae Young dari atas mainan anak dengan kamera di tangannya.
“mama...” Yoo Ri berlari ke arah Chae Young,”mama jangan membuatku malu...”
“kenapa? Papamu saja tidak malu...”Chae Young melirik So Hyeon yang berusaha menghindar.
“papa..., papa juga datang?” tanya Yoo Ri tak percaya dan langsung lari ke pelukan So Hyeon.
“ya... Chae Young jangan membuat aku dan anakmu malu...”ucap So Hyeon tak suka.
“kau ini...”
Min Ji menatap sedih pada Yoo Ri dan berbalik.
“kau tak menunggu ayah dan ibumu?” tanya Sung Hyun.
“sudahlah guru mereka tak akan datang...” Min Ji berkata dengan nada sedih. Serombongan orang tua datang dan menatap Min Ji dengan sangat gemas.
“nak..., kau manis sekali..., siapa orang tuamu? Wah... aku ingin memiliki anak seimut kau...” ucap salah seorang di antaranya.
“di mana orang tuamu? Ku rasa mereka pasti sangat tampan..., di mana orang tuamu?” tanya yang lain.
Min Ji terdiam,”mereka pasti tidak...”
“Min Ji..., maafkan ibu terlambat...”pekik Nae Ri setengah berlaridang menghela nafas lega.
“ibu..., ibu datang? Bagaimana dengan pekerjaan ibu? Bukannya ibu harus menyelesaikan komik ibu?”tanya Min Ji tak percaya di pelukan ibunya.
“ibu lembur semalaman untuk menyelesaikannya...,supaya ibu bisa melihatmu menyanyi sayang...”ucap Nae Ri.
“Nae Ri kau datang?” Ucap So Hyeon yang langsung mendekati Nae Ri namun Chae Young menghalanginya dan menatapnya jengkel.
“cih..., ibunya berantakan sekali...”bisik yang lain.
“iya..., ini pasti karena ayahnya yang manis...”bisik yang lain.
Nae Ri hanya meringis menahan kesal.
“ibu..., ayah mana?”tanya Min Ji antusias.
“maafkan ayahmu sepertinya dia...”ucap Nae Ri.
“siapa bilang ayah tak bisa datang...”ucap Hyun Min yang langsung mengecup kening anaknya.
“Hyun Min...” pekik Nae Ri terkejud.
“ayah...”Min Ji tersenyum senang pada ayahnya.
“pemotretan selesai lebih cepat..., dan aku tak bisa hanya melihat rekaman ibumu boys..., ayo...”ucap Hyun Min sambil menggandeng Nae Ri.
“apa? Tidak... itukan aktor Hyun Min kya... jangan-janga dia... Woo Nae Ri dewi percintaan di komik...”pekik salah seorang ibu. Yang lain terpekik dan mengerubungi ke tiganya.
“sudahlah ibu-ibu ayo... anak-anak kalian sudah menunggu kalian...”ucap Sung Hyun kesal.
“ayo Yoo Ri sayang..., Nae Ri... kau membuat kehebohan...”bisik Chae Young dan membuat NaeRi tersenyum.
“ayo...” serentak ibu-ibu yang lain langsung meninggalkan ketiganya dengan sedikit kecewa.
“sepertinya ayah dan ibu bintangnya...”ucap Min Ji sambil menatap kedua orang tuanya dengan takjub.
“tapi bagi kami kau lah bintang kami nak...” Nae Ri tersenyum lalu mengecup kening Min Ji.
Min Ji tersenyum memeluk ibunya.
Hyun Min berbisik pada Nae Ri,”dan kau adalah ratuku...”Hyun Min mengecup Nae Ri, kemudian keduanya saling tersenyum dan bergandengan masuk.
THE END
by_YunaArataJJ
Main Cast :
JANG NAE RI (18-19) : cewek yang di anggap beruntung karena bisa menikah dengan Hyun Min penyanyi dan artis top di korea, mereka sebenarnya sudah bersama sejak kecil, setelah Nae Ri lulus smu Hyun Min melamarnya.
WOO HYUN MIN (21-22) : Penyanyi dan artis top di korea menjadi kontroversi karena menikah di usia muda dengan wanita yang baru saja lulus smu. Hyun Min tak perduli pada anggapan orang lain, saat melamar Nae Ri di pesta kelulusannya. Hyun Min mencintai Nae Ri sejak kecil, dia tak membiarkan seorang cowokpun mendekat pada Nae Ri, saat pesta kelulusan Hyun Min mendengar Baek Sung Hyun teman sekelas Nae Ri akan menembaknya. Hyun Min tipikal cowok yang agak misterius namun bisa membuat Nae Ri tertawa.
BAEK SUNG HYUN (19-20) : sangat menyukai Nae Ri, teman sekelas Nae Ri yang harus kecewa namun hingga akhir dia tak pernah melupakan cintanya pada Nae Ri.
SOO JI NAM (22-23) : artis wanita yang menyukai Hyun Min dari awal debutnya, dan sama seperti Sung Hyun dia harus kecewa dan sering mengganggu hubungan pasangan muda itu.
KIM SO HYEON (21-22) : model muda ini menyukai Nae Ri karena ketidak sengajaan. Nae Ri yang datang mengantar makan siang sang suami ke agencynya menolong So Hyeon yang hampir tertimpa lampu.
KIM CHAE YOUNG (18-19) : teman Nae Ri
Story . . .
“ayo kita menikah Nae Ri...” ucap Hyun Min, semua mata memandang terkejut ke arah keduanya.
“Hy...Hyu..n Hyun Min..., kau bercanda kan?” tanya Nae Ri yang terlihat gugup.
“tidak putriku..., aku bersungguh sungguh..., aku menyukaimu...”Hyun Min menarik tangan Nae Ri dan mencium punggung tangannya. Wajah Nae Ri bersemu merah antara senang dan bingung membuatnya sedikit ragu.
“tapi kau...”
“Pangeran Hyun Min...”teriak para fans Hyun Min sambil membawa sebuah balok dan bertuliskan “selamatkan pangeran Hyun Min dari hama pengganggu” Nae Ri terpekik dan berteriak keras...
Blugh...
Nae Ri membuka matanya yang terasa berat. Nae Ri menatap tak percaya pada laki-laki tampan yang tidur di sebelahnya sambil memeluk dirinya itu. Tangannya membelai lembut wajah halus laki-laki itu.
“kau ingin menggodaku lagi...”ucap Hyun Min matanya masih terpejam lalu memeluka Nae Ri lebih erat.
“Hyun Min...”Nae Ri tersenyum malu di dada Hyun Min yang terasa hangat baginya itu,”aku tak percaya kau melamarku..., aku kira kau tak menyukaiku...”
“kau meragukanku?”Hyun Min membuka matanya dan menatap Nae Ri lembut, dengan cepat dia membalik tubuh Nae Ri hingga berada di atas tubuhnya.
“Hyun..., ti...tidak... aku hanya seperti mimpi saja...”tunduk Nae Ri malu.
“aku tergolong nekat melamarmu di depan umum, tapi aku tak bisa berfikir panjang lagi jika dia jadi me..”Hyun Min menggantungkan kata-katanya.
“dia? Siapa?”
“sudahlah..., aku mencintaimu Nae Ri..., atau perlu ku panggil...nyonya Hyun Min?”goda Hyun Min, lalu menarik Nae Ri dan menciumnya.
“kau sudah bangun?”Nae Ri tersenyum saat menatap Hyun Min yang baru bangun tidur turun ke dapur mengambil segelas air putih dengan tampang lucu.
“ya... kau masak apa?”tanya Hyun Min yang mendekat sambil memeluk Nae Ri.
“Hyun Min..., aku sedang memasakkan nasi goreng untukmu...”Nae Ri berhenti memasak dan berbalik sambil mengalungkan tangannya ke leher Hyun Min,”aku tak ingin kau terlambat bekerja... duduk dan tunggulah...” Nae Ri mencium Hyun Min sekilas lalu mendorongnya ke meja makan.
“baiklah...”
“Hyun Min kau jangan membuatku iri padamu...”ucap Chon Tae Gi manager Hyun Min yang tanpa di sadari Hyun Min telah menunggunya.
“sejak kapan kau datang?”tanya Hyun Min lalu duduk berhadapan dengan Tae Gi.
“yang jelas sejak sebelum kau bangun..., kali ini kita harus menghadap atasan..., sepertinya dia ingin membahas pernikahanmu...”Tae Gi meraih selai dan mengoleskan ke atas rotinya.
“rupanya dia tak memberikan waktu ekstra untukku...”ucap Hyun Min jengah.
“waktu ekstra apanya..., pekerjaanmu sudah banyak tertunda karena pernikahanmu yang mendadak itu..., jika kau sudah menyelesaikan semua pekerjaanmu mungkin kau bisa ambil waktu untuk berbulan madu...”sanggah Tae Gi.
“sudahlah tak apa Hyun..., mungkin aku akan sibuk dengan pendaftaran universitas...”Nae Ri meletakkan masakannya di depan Hyun Min dan Tae Gi.
“woah..., nyonya Hyun Min ternyata hebat juga..., aku rasa dia akan lebih bisa memberimu makanan bergizi Hyun Min...”puji Tae Gi.
“ah tidak..., aku hanya hobi membuat eksperimen..., Hyun saja sudah pernah sakit memakan eksperimenku...”ucap Nae Ri, Tae Gi mengerutkan alis sambil menatap piringnya,”jangan khawatir..., kau tak akan memakan makanan beracun...”
Hyun Min mulai memakan sarapannya di ikuti Tae Gi yang langsung bergumam memuji Nae Ri,”whoah..., enak sekali...”
“kau sungguh tak ingin menggunakan mobilku?”tanya Hyun Min.
Nae Ri menggeleng,”tidak..., aku akan ke rumah Chae Yong kami akan pergi bersama-sama ke tempat pendaftaran...”
“baiklah..., kau harus hati-hati...”ingat Hyun Min.
“m...”angguk Nae Ri,”aku tak akan celaka lagi...”
“perhatikan pintu..., kau jangan menabrak lagi...”tambah Hyun Min.
“ya..., aku kan hanya tidak sengaja...”sungut Nae Ri.
Hyun Min tersenyum setelah menyelesaikan makannya, Hyun Min beranjak dari tempatnya dan mencium kening Nae Ri,”aku memegang janjimu untuk menjaga dirimu...”bisik Hyun Min.
Nae Ri hanya mendesah kesal,”ya...,aku berjanji...”
Tae Gi menatap Nae Ri lalu bertanya heran,”sejak kapan kau mengenal Hyun Min? Aku heran selama ini dia tak pernah terlibat skandal dengan siapapun..., tapi tiba-tiba dia mengatakan akan menikah..., aku tak bisa mengerti..., atau jangan-jangan kau hanya minta pertanggung jawabannya?”bisik Tae Gi dan membuat Nae Ri terdiam.
“tidak..., aku mengenalnya saat aku berada di sekolah dasar, aku yang baru pindah tak mempunyai teman, Hyun menemukanku menangis dan sejak saat itu dia menemaniku..., tapi setelah dia lulus sma aku jadi jarang bertemu dengannya apa lagi setelah itu dia menjadi artis..., bahkan aku yang sebelah rumahnya pun tak pernah bertemu dengannya..., aku juga tak mengerti mengapa dia tiba-tiba melamarku..., aku kira aku hanya bertepuk sebelah tangan saja...” kenang Nae Ri.
“hm..., ini misteri...”
“apanya yang misteri...”Hyun Min tiba-tiba muncul dang mengagetkan keduanya.
“kau...kau membuatku kaget saja...”Tae Gi mengelus dadanya lalu mengikuti Hyun Min.
Nae Ri mengantarkan keduanya,”hati-hati...”ucap Nae Ri.
Hyun Min berbalik dan mengecup kening Nae Ri lembut,”kau juga..., aku akan pulang malam..., jangan menungguku...”
Nae Ri mengangguk lalu melambaikan tangannya pada Hyun Min yang meninggalkan halaman rumah mereka dengan mobilnya.
“h..., nyonya Hyun Min saatnya kau membereskan rumah...”Nae Ri memandang rumah barunya itu lalu melangkah masuk dengan ringan.
“apa? Ku kira kau ingin menjadi koki..., kau sungguh-sungguh?”tanya Chae Young dengan nada heran, keduanya ada di kedai milik keluarga Chae Young.
“ini cita-citaku Chae Young..., kau ingatkan waktu karyaku masuk ke majalah anime..., setidaknya aku patut bangga..., aku akan menjadi seorang komikus...”tekat Nae Ri dengan wajah berbinar.
“Nae Ri..., kau sadar? Setidaknya kau ini menyamakan profesimu kelak seperti suamimu..., apa Hyun Min tau?” bisik Chae Young.
Nae Ri menggeleng,”dia belum tau..., aku hanya mengatakan hari ini aku akan mengambil formulir saja..., apa salahnya jadi komikus sih?” sungut Nae Ri sebal.
“ckk..., kau tau... apa yang akan di katakan wanita-wanita para penggemar suamimu? Kau sudah berhenti menjadi konsultan percintaan di internet?”tanya Chae Young.
Nae Ri kembali menggeleng,”apa salah jika menjadi konsultan percintaan? Aku kan hanya ingin membuat orang tersenyum..., aku sudah putuskan aku akan menjadi komikus...”tekad Nae Ri sambil mengepalkan tangannya.
“haish..., kau ini..., baiklah tapi kau katakan dulu dengan suamimu...mengerti? aku akan menemanimu besok mengambil formulir..., saat ini sebaiknya kau kembali dulu... oh iya aku heran satu hal..., kau tak berbulan madu?” tanya Chae Young tanpa sungkan.
Nae Ri sedikit terbatuk,”tidak.., dia sibuk kau tau kan...”
“ya..., baru semalam kalian melangsungkan pernikahan tapi harus langsung bekerja..., bagaimana? Kau sudah bertemu dengan mertuamu?”tanya Chae Young.
“a...apa? ku rasa tidak..., kata Hyun orang tuanya berada di Amerika..., sejak keluarganya pindah ke apartemen aku tak pernah melihat paman dan bibi...”ucap Nae Ri dengan nada sedih.
Chae Young menatap Nae Ri dengan pandangan kasihan,”sudahlah suatu saat orang tuanya pasti datang, dia artis terkenal..., aku yakin dia telah meminta orang tuanya datang..., lalu rumahmu apa sudah di serbu para fans suamimu?”tanya Chae Young ingin tahu.
“Chae Young kau ingin tau sekali sih...”ucap Nae Ri yang merasa sebal dengan pertanyaan Chae Young yang berlebihan.
“baiklah aku tidak akan bertanya lagi..., tapi..., bagaimana malam pertamamu?”Chae Young berkedip jahil pada Nae Ri yang langsung tersipu malu,”ara..., aku tau apa dia bermain kasar?”
“Nae Ri sudahlah kau mebuatku semakin malu dan seperti diintrogasi polisi....”pekik Nae Ri dan membuat Chae Young tertawa senang.
“baiklah kau mau makan siang di sini? Aku akan membawakanmu makanan jika kau ingin...”tawar Chae Young.
“m..., aku akan makan siang di sini saja...”jawab Nae Ri sambil menopang dagunya dan menatap ke arah luar sambil tersenyum.
“Jang Nae Ri...”panggil nyonya Han dari seberang rumahnya.
“ya Nyonya?”tanya Nae Ri yang mengurungkan niatnya masuk ke rumah.
“bagaimana suami barumu? Aku dengar kalian tinggal di rumahmu ya?” tanya nyonya Han,”ku dengar kau yang memaksanya ya?”
“nyonya termakan gosip, sekalipun aku mengatakan tidak apa nyonya akan berhenti begitu saja? Aku hanya menjawab tidak nyonya, aku yakin Hyun Min menikahiku karena mencintaiku..., maaf nyonya saya harus masuk..., permisi...”jawab Nae Ri singkat lalu membuka pagarnya dan sempat menunduk pada Han yang menatapnya tak percaya dan sedikit terkejud.
“huh nyonya itu selalu saja menggosip...”omel Nae Ri sambil menaruh begitu saja belanjaannya. Dengan sedikit kesal Nae Ri menghempaskan tubuhnya ke sofa,”mungkin aku juga aneh..., ash... sudahlah membuatku jengkel...”
Nae Ri beranjak dari sofanya dan mulai mengenakan celemek memasaknya ketika suara bel terdengar. Nae Ri segera menghampiri,”ya...siapa?” Nae Ri terdiam menatap seorang wanita cantik menatapnya penuh ketidak sukaan.
“kau..., Nae Ri?” tanyanya dengan nada sinis.
“ya..., kau Ji Nam..., Soo Ji Nam?” pekik Nae Ri tak percaya.
Wanita itu menerobos masuk ke dalam rumah dengan tak sopan sambil menatap aneh sekeliling rumah dengan sikap arogan,”Hyun Min tinggal di rumah seperti ini? Apartemennya dulu lebih baik dari pada ini...”
Nae Ri sedikit panas mendengarnya, dia mencoba bersabar dan diam.
“aku rasa kau mengenalku lebih dari yang aku fikirkan..., lalu apa kau sudah merasa puas bersamanya?” tanyanya sinis.
“kau seperti ingin mengatakan bahwa aku sudah merebut sesuatu darimu...”ucap Nae Ri berusaha tenang.
“apa yang kau katakan benar..., kau sudah menangmabil dia dariku..., aku menemukannya lebih dulu dari pada kau...”tunjuk Ji Nam kali ini nada marah yang di tahannya keluar begitu saja,”kau bahkan hampir menghancurkan karirnya...”
“mengapa kau tak bertanya pada Hyun Min sendiri? Apa kau tak berani atau kau hanya ingin menyalahkanku?” balas Nae Ri dengan berani.
“kau..., ya...aku ingin menyalahkanmu..., aku hanya ingin membuatmu merasa bersalah karena telah merebutnya dariku...”teriaknya sambil memukul Nae Ri.
“apa yang kau lakukan?” Nae Ri menyilangkan tangannya untuk melindungi wajahnya.
“aku membencimu..., dasar wanita perebut... kau harus rasakan ini...”Ji Nam terus memukuli Nae Ri hingga seseorang menarik Ji Nam.
“kau tidak apa-apa Nae Ri?”tanya Baek Sung Hyun sambil membantu Nae Ri bangkit.
“tidak...” geleng Nae Ri,”kenapa kau ke sini?”
“aku sudah lama menunggu, ternyata kau di pukuli penjahat...”ucap Baek Sung Hyun sambil menatap kearah Ji Nam yang menatapnya dengan marah.
“siapa kau berani sekali kau...”ucap Ji Nam dengan nada marah dan akan memukul Nae Ri kembali namun Baek Sung Hyun menariknya keluar.
“pergi sebelum media mengenalimu sebagai artis tukang pukul...”ancam Baek Sung Hyun. Ji Nam yang tak dapat berkata lagi, merutuk marah dan berbalik pergi.
Sung Hyun kembali masuk ke dalam sambil menatap Nae Ri penuh perhatian,”kau tak apa?” tanya Sung Hyun sambil memegang memar di bibir Nae Ri.
“aku tak apa..., ini akan segera hilang..., untunglah kau datang...”Nae Ri berbalik ke dapur dan membawakan Sung Hyun segelas air,”ada apa? Apa ada masalah?”
“bisakah kau mengisi lagi acara konsultan percintaan...”ucap Sung Hyun secara langsung.
Nae Ri terdiam lama,”aku akan mengatakan pada Hyun Min..., aku tak bisa begitu saja memutuskannya...”
Sung Hyun mengangguk setuju,”yah..., bagaimanapun kau sudah memiliki suami..., kau benar...”ucap Sung Hyun dengan kecewa,”padahal aku...”
Nae Ri menatap Sung Hyun lekat. Kata-katanya menggantung lama,”apa? Kau apa?” tanya Nae Ri penasaran.
“ada tamu rupanya?” tanya Hyun Min yang tiba-tiba datang.
“Hyun Min, kau sudah pulang...”Nae Ri beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Hyun Min,”katanya kau akan pulang malam?”tanya Nae Ri meletakkan jas Hyun Min di lengannya.
“tidak.., pemotretan di batalkan karena badai...”jawab Hyun Min terus menatap Sung Hyun lekat,”lalu kau mengundangnya untuk makan malam?”
Sung Hyun beranjak dari tempatnya dan menatap tajam pada Hyun Min,”tidak aku hanya membicarakan soal pekerjaan..., sebaiknya aku pulang...”Sung Hyun meninggalkan keduanya, di antar Nae Ri yang merasa tak enak pada Sung Hyun.
“Sung Hyun maafkan aku..., di luar sedang hujan kau bawalah payung ini...”ucap Nae Ri sambil menyerahkan payungnya pada Sung Hyun.
Sung Hyun menerimanya sambil tersenyum,”baiklah..., aku pulang dulu...”Nae Ri menatap punggung Sung Hyun hingga Hyun Min datang dan berkata,”sepertinya dia masih mengharapkanmu...”
“apa?” tanya nae Ri hingga berbalik.
“tidak..., ada apa dengan bibirmu?” Hyun Min menatap bibir Nae Ri yang membiru,”siapa yang memukul mu?”
“ah..., tidak... aku hanya tak sengaja terjatuh tadi..., sudahlah ayo kita masuk, aku akan menyiapkan makan malam untukmu...” Nae Ri berusaha menutupinya dan berbalik memasuki rumahnya ketika Hyun Min menariknya.
“kau tak berusaha membohongiku kan?”selidik Hyun Min memutar tubuh Nae Ri dan melingkarkan tangannya di pinggang.
“ti...tidak...”ucap Nae Ri berbohong,”aku akan menyiapkan makan malam Hyun Min...”
“tidak sebelum kau mengatakannya padaku...”syarat Hyun Min dan makin mengencangkan pelukannya,”benarkah itu luka karena terjatuh?”
Nae Ri diam menunduk,”aku tak sengaja terjatuh dari tangga di rumah Chae Young tadi... aku hanya tak ingin kau khawatir...”
Hyun Min memeluk Nae Ri erat sambil mencium ujung kepalanya lembut,”aku tak ingin kau celaka Nae Ri, kau begitu berharga untukku..., aku mencintaimu...”
“aku tau maafkan aku...” Nae Ri balas memeluk Hyun Min sambil tersenyum bahagia.
“baiklah..., jika itu akan membuatmu bahagia...”ucap Hyun Min. Pagi itu Nae Ri mengatakan keinginannya.
“benarkah? Kau tak mau menghalangiku?” tanya Nae Ri tak percaya.
Hyun Min mengangguk sambil menatap istrinya,”ya..., itu hobimu kan? Aku tau kau pasti akan memilih itu..., jurusan animasi dan comic ku rasa itu bagus juga..., aku tak akan cemburu karena para lelaki akan menatapmu...” Nae Ri memeluk Hyun Min erat.
“gomawo...”
“aku mengerti...”
Nae Ri melepas pelukannya dan kembali menatap Hyun Min,”ah...satu lagi...”
Hyun Min mengerutkan alis dan menatap istrinya.
“aku ingin melanjutkan pekerjaanku sebagai..., m... se...sebagai... konsultan percintaan di internet...”ucap Nae Ri ragu.
“apa? Bersama Sung Hyun?” tanya Hyun Min, Nae Ri hanya mengangguk dan diam,”tidak...”putus Hyun Min.
“kenapa? Kau tak menyukai Sung Hyun?” tebak Nae Ri.
Hyun Min hanya diam dan lembali memakan sarapan paginya,”ya...ya..., ini karena ku rasa dia menyukaimu...”ucap Hyun Min berkilah.
Nae Ri tersenyum dan mengerti maksud Hyun Min,”baiklah aku mengerti..., jangan cemburu padanya... dia hanya temanku saja..., aku tak akan membantah jika kau memang tak menginginkannya...”
“apa kau..., benar-benar ingin bekerja di sana?” yakin Hyun Min.
“jika kautak menyukainya aku akan menurutimu...”Nae Ri tersenyum dan meletakkan daging pada nasi Hyun Min,”akutak ingin kau khawatir...”
Hyun Min tersenyum pada istrinya. Nae Ri membalas senyum Hyun Min tanpa ada percakapan lagi.
“woah..., suami yang pengertian...”Chae Young menatap lekat Nae Ri,”dia benar-benar memperbolehkan kau masuk ke jurusan itu?”
“tentu saja..., dia tau apa yang aku inginkan...”senyum Nae Ri.
“hya..., kau beruntung sekali...”Chae Young menatap iri pada Nae Ri,”sudah lah ayo...” keduanya mendaftar di sekolah seni dengan jurusan yang berbeda.
Bruk..., Nae Ri tak sengaja menabrak seseorang saat akan meninggalkan ruang pendaftran,”maaf...”ucap Nae Ri yang tertunduk.
“aish kau ini...”laki-laki itu menatap Nae Ri heran,”kau bukannya...”
“So Hyeon...”pekik sebuah suara yang membuat sakit telinga.
“aish..., sial...”laki-laki itu segera berlari meninggalkan Nae Ri yang hanya bisa terdiam.
“huh...”rutuk Nae Ridan mengambil mapnya yang terjatuh.
“apa yang kau lakukan?” tanya Chae Young yang menghampiri Nae Ri dengan heran,”kau ceroboh lagi? Bisa-bisa aku yang terkena marah suamimu karena tidak menjagamu...”
“aku tak sengaja Chae..., ayo kita kembali..., aku harus mengantarkan makan siang untuk Hyun Min...” ucap Nae Ri.
“untuk apa? Bukannya dia bisa cari makan sendiri?” kata Chae Young heran.
“entahlah..., tadi manager Hyun Min menyuruhku...”
“ah..., jangan-jangan dia menyuruhmu karena kau akan di orbitkan...”tebak Chae Young bersemangat.
“di orbitkan? Kau gila..., aku hanya mengantar makan siang Chae Young...”Nae Ri menggeleng heran dan keduanya berjalan pergi.
Agency tempat Hyun Min bernaung...
“aish..., di mana aku harus menemuinya...”rutuk Nae Ri sambil menatap gedung di depannya. Nae Ri mengangkat ponselnya dan menekan nomor Tae Gi,”hallo..., manager... bisakah kau turun sekarang? Aku ada di gedung agency sekarang, apa? Lantai lima? Tidak bisakah kau turun saja? Baiklah...” Nae Ri menutup ponselnya sambil menghela nafas kemudian melangkah masuk.
Nae Ri berlari ke arah lift yang akan menutup, dan dengan langkah ekstrim dia menerobos lift yang hampir tertutup.
“kau gila nona...”omel orang-orang yang berada di lift itu.
“mi...mian...”ucap Nae Ri sambil menunduk.
Nae Ri berjalan perlahan sambil mengintip pelan,”maaf di mana tempat pemotretan Hyun Min?”tanya Nae Ri pada salah seorang pekerja.
“jika yang kau maksud Woo Hyun Min itu dia...” tunjuknya pada laki-laki yang sedang melakukan pemotretan.
“baiklah terimakasih...”Nae Ri menunduk lalu berjalan ke arah studio itu.
Tae Gi melambaikan tangan pada seseorang dan membuat Nae Ri sedikit malu karena mengira dirinya yang di panggil.
“ayo So Hyeon..”
“baiklah...”ucap laki-laki di depan Nae Ri dan segera menghampiri Tae Gi, namu kakinya menarik kabel lampu yang langsung oleng ke arah dirinya.
“awas...”teriak Nae Ri yang langsung mendorong So Hyeon hingga lampu itu jatuh menimpa dirinya.
“Nae Ri...”pekik Hyun Min yang sempat melihat Nae Ri dan langsung menghampiri Nae Ri yangtak sadarkan diri.
Nae Ri membuka matanya perlahan dan menatap Hyun Min dengan raut khawatir.
“kau tak apa?”tanya Hyun Min.
Nae Ri hanya mengangguk pelan dan mencoba menajamkan pendengarannya,”leherku sakit...”
“tentu saja, besi berat menimpamu hanya karena kau ingin melindungi orang lain...”ucap Hyun Min sedikit emosi.
“jika kau dalam posisi dia aku juga akan membantumu..., au...”Nae Ri meringis karena lehernya sedikit tegang.
“sudahlah..., kau istirahat saja...” Hyun Min merendahkan suaranya dan berusaha menenangkan Nae Ri,”maafkan aku..., aku terlalu khawatir padamu..., maafkan aku...”
“maafkan aku...”ucap Nae Ri yang langsung menggenggam tangan Hyun Min.
“istirahatlah..., malam ini kita akan menginap di rumah sakit...”
“oh ya ampun aku kira tidak akan sampai ke rumah sakit...”keluh Nae Ri yang baru menyadari dirinya berada di rumah sakit.
“ya..., bukan jatuh dari lantai empat belas dan hanya tertimpa besi dari lampu...”sindir Hyun Min.
“Hyun Min..., jangan jengkel padaku lagi...” Nae Ri tersenyum menatap tingkah suaminya,”lalu, apakah dia tidak apa-apa?”
“apa? Siapa? So Hyeon? Dia baik-baik saja..., kau yang parah..., tadinya aku akan menuntut jika kau tak sadar-sadar...”
“ya..., kau kira aku apa sih..., seudahlah... bisakah kau mendekat sebentar?”tanya Nae Ri.
Hyun Min hanya mengangkat bahu dan mendekat ke arah Nae Ri,”kau ingin sesuatu?”
“tolong betulkan bantalanku...”pinta Nae Ri. Hyun Min mendekatkan wajahnya ketika dengan cepat Nae Ri mencium Hyun Min yang langsung mengerutkan alisnya,”itu agar kau tidak marah lagi padaku...”
Hyun Min tersenyum sinis dan berkata,”itu tidak cukup untuk menghapus kesalahanmu yang telah membuatku khawatir...” Hyun Min langsung mencium Nae Ri cukup lama tanpa menyadari Sung Hyun menatap keduanya dengan tatapan kecewa dan membuang bunganya begitu saja.
“kau sok pahlawan Nae Ri...”omel Chae Young yang membantu Nae Ri keluar dari rumah sakit.
“aish..., kau sama saja dengan Hyun Min..., sudahlah aku sedang malas mendengar keluhan...”Nae Ri melangkahkan kakinya berpijak di lantai dan mencoba untuk tidak menengok ke bawah.
“baiklah..., tapi aku mendukung suamimu..., yah... tapi sudahlah... hari ini aku di perintahkan suamimu untuk mengantarmu pulang dengan selamat...”Chae Young mengangkat tas Nae Ri dan menuntunnya keluar.
“hai nona...”ucap So Hyeon dan membuat Nae Ri serta Chae Young terkejut.
“kau...”
“ya..., sebelum kecelakaan itu kita pernah bertemu dan akuberlaku tak sopan padamu..., tapi untuk hari ini aku ingin mengucapkan terimakasih...” So Hyeon menggenggam tangan Nae Ri sambil tersenyum,”kau menerimanyakan?”
“menerima?”tanya Nae Ri bingung dia melirik Chae Young yang mengangkat bahunya.
“ya..., aku akan menjadi kekasihmu untuk rasa terimakasihku...”tambah So Hyeon.
“APA...”pekik Nae Ri dan Chae Young bersamaan.
“kenapa? Kau tak boleh menolakku, aku model baru, kau tak akan menyesal...”tambah So Hyeon dengan penuh percaya diri.
“kau gila..., Nae Ri sudah memiliki suami..., maaf Nae Ri harus pulang...”Chae Young berlagak seperti bodyguard dan menuntun Nae Ri tanpa memperdulikan So Hyeon yang terus mengejar,”dia gila...”
“ya..., aku hanya ingin beristirahat tanpa di ganggu siapapun lagi...”Nae Ri menyandarkan tubuhnya ke kursi mobil.
Chae Young mengerem mendadak dan So Hyeon merentangkan kedua tangannya sambil berkata,”kau harus jadi pacarku nona..., aku akan melindungimu...”
“gila....”maki Chae Young yang langsung memutar balik mobilnya.
“menyeramkan...”ringis Nae Ri. Mobil itu berhenti di depan halaman rumah Nae Ri yang tak menyadari sekelompok orang sedang menunggunya di depan pintu.
“aku tak tau apa yang salah dengan hidupku..., Chae Young jika kau terburu-buru kau bisa meninggalkanku...” Nae Ri berkata lemah.
“ya nona...”Chae Young langsung memutar mobilnya dan pergi.
”maaf ada perlu apa kalian di depan rumahku?” tanya Nae Ri dengan nada bingung.
“ah..., kau istrinya Hyun Min bukan? Kami temannya..., kami ingin berkunjung...”ucap salah seorang.
“kalian...” ucap Nae Ri bingung.
“aku In Jun, dia Jay...”In Jun memperkenalkan laki-laki di sebelahnya.
Sementara yang berambut pirang langsung maju dan menyalami Nae Ri,”aku Karam...”
“kau ingin menjadi bulanan Hyun Min si pemarah? Maaf aku Mika...”
Nae Ri tak dapat berkata dan hanya menunduk bingung,”baiklah silahkan masuk...”
“ada apa denganmu?”tanya Jay sambil memperhatikan leher Nae Ri yang masih di beri penyangga.
“insiden kecil..., kalian duduk saja dulu... aku akan menghubungi Hyun Min...”ucap Nae Ri perlahan.
“tidak perlu..., kami sudah menghubungi Hyun Min tadi..., ku rasa dia akan segera datang..., wah foto pernikahan kalian luar biasa..., aku tak menyangka dia yang pendiam seperti itu bisa cepat menikah..., bahkan dia tak memperkenalkan kau pada kami...”kata Karam sambil memperhatikan foto pernikahan Nae Ri dan Hyun Min yang terpasang di ruang tamu.
“ah..., maafkan aku... aku kira Hyun telah memberitahu semuanya...”Nae Ri menunduk tak enak lalu beranjak ke dapur dan menyiapkan minuman kaleng bagi tamunya ketika Hyun Min datang dan memeluk mereka satu persatu.
“dasar sial kau..., kami baru menerima kabar kau menikah...”maki Karam.
“maafkan aku...aku hanya tak sempat untuk memberitahukannya pada kalian..., bagaimana dengan kau? Katanya kau debut ke amerika?”tanya Hyun Min pada Karam yang langsung menyibakkan rambutnya.
“tentu saja tidak secepat itu..., aku harus memulai dari awal di sana..., kau tanya pada Mika sekarang dia sudah sukses menjadi dokter hanya dalam waktu 5 tahun..., kau ingatkan setelah kita lulus sma dia langsung pergi keluar negri...”Karam melirik Mika yang hanya menanggapi dengan senyuman.
“ya aku sudah mendengar itu kau... bagaimana dengan pengobatan ibumu Jay? Ku rasa In Jun telah berhasil membuka cafenya...”Hyun Min beralih pada dua sahabatnya yang lain.
“ya..., ibuku sudah sehat dan baru kemarin kami kembali ke Korea...”jawab Jay dengan nada pelan.
“aku telah menyuruhmu utnuk mampir..., kenapa kau tak datang?”maki In Jun yang langsung menjitak kepala Hyun Min.
“au..., maafkan aku In Jun aku...”Hyun Min menghentikan kata-katanya ketika Nae Ri datang dengan nampan berisi cemilan.
“kau melakukan tindak kekerasan dengannya apa?”tanya Karam sambil berbisik.
“kau kira dia laki-laki kasar? Bahkan dengan Ji Nam dia...”Injun menghentikan kata-katanya yang membuat Hyun Min melotot marah.
Nae Ri hanya tersenyum dan berkata,”silahkan maaf aku tak bisa menemani kalian...”Nae Ri berusaha bersikap biasa dan berjalan mundur dengan menabrak kursi makan.
“Nae Ri...”
“aku tak apa Hyun Min...” pekik Nae Ri yang langsung meletakkan nampannya,”benar saja..., aku dan Hyun Min sudah lama tak bertemu, dan dia tiba-tiba mengatakan akan menikahiku..., aku bahkan tak tau riwayatnya..., jadi untuk apa aku cemburu..., Hyun Min sudah jadi milikku...”tekad Nae Ri menghilangkan kecemburuan di hatinya.
“kau sungguh tak apa?”tanya Hyun Min dan membuat Nae Ri sedikit terkejut.
“aku tak apa...”angguk Nae Ri,”sudahlah kembali pada teman-temanmu okey...”
“aku akan menjelaskannya padamu setelah semuanya pulang...”janji Hyun Min.
“menjelaskan apa..., sudahlah..., kembali pada teman-temanmu...”Nae Ri mendorong pelan Hyun Min yang langsung berbalik mengecup keningnya, kemudian kembali ke depan.
Nae Ri mengeringkan rambutnya sambil tersenyum menatap Hyun Min yang sedang membaca sekenario film.
“susah ya?”tanya Nae Ri.
“ya..., dan sangat memusingkan dengan kata-kata aneh...”Hyun Min meletakkan sekenario itu begitu saja lalu menarik Nae Ri pelan.
“kau ini..., sudah malam..., kau pasti lelah...” sungut Nae Ri yang akan bangkit namun Hyun Min menahannya.
“Ji Nam, dia yang mengorbitkan aku menjadi bintang..., aku dan dia hanya sebatas rekan kerja saja...”
“Hyun Min..., aku sudah mengatakan padamu tak apa-apa..., aku tau dan aku mengerti itu..., jangan khawatir karena aku bukan wanita yang bisa di hasut begitu saja..., aku percaya padamu...”NaeRi mengecup pipi Hyun Min lembut.
“pasti lelah menghadapinya di usia muda..., tapi bagiku kau adalah yang paling berharga di atas segalanya...” Hyun Min mendekatkan dirinya pada Nae Ri yang tersenyum padanya.
Satu bulan berlalu begitu saja dengan kesibukan masing-masing dari keduanya. Hyun Min bahkan jarang pulang karena harus syuting drama terbarunya yang memakan waktu sangat lama.
Sementara Nae Ri fokus pada studynya. Sepertinya... masa pengantin baru itu mengalami kerenggangan yang panjang. So Hyeon, model muda ini terus menguntiti Nae Ri meski di tolaknya mentah mentah dan Ji Nam yang berusaha mengambil hati Hyun Min, keduanya sempat menjadi skandal. Hal yang tak di perdulikan ini sepertinya menjadi bumerang hingga setahun berlalu...
“luar biasa komikmu masuk ke majalah K-News..., chukae Nae Ri...”ucap Chae Young. Nae Ri terdiam lama dan menatap kosong ke arah minumannya,“ada apa?”
“aku tak tau..., sudah setahun berlalu begitu saja...”
“Nae Ri..., soal Hyun Min? Ya ku akui sekarang dia sangat populer bahkan teman-teman universitas tak perduli dengan statusnya..., kau tak cemburu pada Ji Nam? Banyak yang mengatakan dia selingkuh dengan Hyun Min...”bisik Chae Young.
“tidak aku percaya pada Hyun Min...”tunduk Nae Ri lemas.
“Nae Ri..., kenapa sih kau harus menahan perasaanmu..., jika kau tak suka katakan tak suka..., dia suamimu kan? Nae Ri..., kau mencintainya bukan?”Nae Ri hanya mengangguk oleh kata-kata Chae Young.
“aku mencintainya, sangat...bahkan saat tak bertemu dengannya aku merindukannya...”Nae Ri meneteskan air matanya.
“karena itu..., kau harus jujur pada dirimu sendiri...”
Nae Ri hanya mengangguk pada nasehat sahabatnya.
Penerbitan komik Nae Ri di bulan ke dua tahun pertama membuat Nae Ri renggang dan mulai tak sesibuk dulu.
Nae Ri menatap lama rumah yang sepi itu.
Saat itu yang tidak diinginkannya datang...
“oh aku tak tau kau ada di rumah...”kata Ji nam sinis,”aku hanya ingin mengambilkan baju Hyun Min saja...”tanpa permisi Ji Nam langsung masuk ke kamar.
“berhenti..., apa hakmu memasuki rumahku tanpa permisi...?” tanya Nae Ri marah.
“aku hanya menggantikan seseorang yang tidak bisa mengurus suaminya dan hanya berkutat pada kertas tak berguna dan bermain dengan laki-laki lain...”sindir Ji Nam.
PLAK..., Nae Ri menampar wajah Ji Nam keras,”apa maksudmu hah? Tak heran kau wanita jahat Ji Nam...”
“oh ya?... siapa yang jahat? Aku sudah berjanjikan padamu akan membuat Hyun Min berpaling padaku dan itu pasti..., Hyun Min akan jadi milikku...”Ji Nam mengambil tasnya dan pergi dengan menatap angkuh Nae Ri yang terduduk lemas di tempat tidurnya dan menangis.
Nae Ri menyiapkan makanan ketika Hyun Min pulang dengan wajah keras.
“Hyun Min..., kau mau makan?” tanya Nae Ri lembut.
“tidak..., aku akan istirahat...”ucap Hyun Min dingin.
“ada apa? Kenapa kau berkata kasar padaku?” tanya Nae Ri yang langsung menarik Hyun Min.
Hyun Min menghentak dan membuat Nae Ri terkejut,”apa yang kau lakukan pada Ji Nam? Kenapa kau memukulanya?”
“a...apa? aku...”
“kau keterlaluan Nae Ri...”ucap Hyun Min dengan nada sedikit membentak.
“a...apa yang kau katakan? Apa yang dia katakan padamu? Apa dia menghasutmu dengan mengatakan aku wanita yang tak bisa mengurus suami atau dia mengatakan bahwa aku wanita jahat bertangan dingin?” balas Nae Ri sedikit keras, air matanya mulai bergulir.
“sudahlah aku sedang tak ingin berdebat...”ucap Hyun Min yang langsung masuk ke dalam kamar. Nae Ri mengikutinya seperti menuntut penjelasan.
“jangan dekat-dekat Ji Nam lagi Hyun Min...”ucap Nae Ri dengan tampang sedih.
“apa maksudmu sebenarnya?” tuntut Hyun Min.
“jangan dekat-dekat Ji Nam..., aku tak suka kau dekat dengannya aku benci kau dekat dengannya aku cemburu... aku tak suka...”teriak Nae Ri sekencangnya.
Plak...Hyun Min memukul NaeRi yang langsung terdiam.
“kau sendiri dengan si model itu..., kau berpacaran dengannya kan? Kau bahkan tidak mengatakannya tidak mengklarifikasi berita itu..., apa tidak boleh aku melakukan hal yang sama denganmu?”tanya Hyun Min dengan nada sinis.
Nae Ri menatap tak percaya pada Hyun Min lalu mengambil jaketnya,”padahal aku selalu berusaha mempercayaimu, aku tak percaya kau melakukan ini karena orang lain..., aku tak mengerti...,aku memang bersalah padamu..., tapi aku tegaskan sekali lagi padamu Hyun Min..., aku dan So Hyeon tak ada hubungan apa-apa..., aku dan dia tak pernah berpacaran atau apa...! dari dulu hingga sekarang pun kau lah orang yang paling aku cintai...” Nae Ri berlari keluar dengan airmata yang membasahi pipinya.
Hyun Min menghentak marah dan lama terdiam di kamar. Tak lama dia beranjak dan berjalan ke dapur. Di atas meja makan telah tersaji hidangan mewah dan sebuah kotak besar.
Dengan keingin tahuan Hyun Min membukanya dan menemukan sebuah surat
“untuk suamiku tercinta..., maafkan aku terlalu sibuk sendiri..., hari ini ulang tahun pernikahan kita yang pertama..., aku ingin kita memperbaiki semuanya..., akan ku lakukan apa saja untukmu..., aku kesepian jika kau tak ada tapi aku berusaha menjadi istri yang baik..., aku berharap kita akan bersama selamanya..., jari kelingking... aku mencintaimu sangat dan teramat...”
Hyun Min meletakkan surat itu pelan lalu mengangkat dua gelas mug couple yang bertuliskan Nae Ri dan Hyun Min di tulis sendiri oleh Nae Ri.
Hyun Min meletakkan gelas itu dan mengambil jaketnya lalu berlari pergi.
Nae Ri terus menangis sepanjang jalan bahkan dia tak berhenti berlari dan tiba di halte bis, dia naik ke sebebuah bis yang membawanya ke sebuah pantai.
Nae Ri berteriak dan menangis kecewa. Kesakitan hatinya saat itu membuatnya hancur dan terpuruk, terpuruk dalam penyesalan dan kekesalan.
Hyun Min menatap Sung Hyun yang telah datang ke rumahnya pagi itu.
“apa? Ada apa kau ke sini?”tanya Hyun Min tak suka.
“aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu..., tentang Nae Ri...”ucap Sung Hyun dengan wajah serius.
Hyun Min hanya diam lalu menyingkir mempersilahkan Sung Hyun masuk. Keduanya duduk saling berhadapan.
“aku menghubungi Nae Ri semalam dan dia menangis..., apa itu karena kau?”tanya Sung Hyun.
“itu bukan urusanmu...”
“itu urusanku..., jika kau tak bisa membuatnya bahagia..., aku akan merebutnya darimu...”tekad Sung Hyun,”kali ini aku tak akan melepaskan Nae Ri lagi...,seharusnya aku tak pernah merelakan Nae Ri untukmu..., seharusnya aku mencegah Nae Ri menikah denganmu..., karena aku mencintai Nae Ri..., dan aku pastikan dia akan lebih bahagia bila bersamaku..., kau sudah lama menelantarkannya..., aku akan mengatakan hal itu pada Nae Ri...”Sung Hyun bernajak dari tempat duduknya sambil memandang Hyun Min dengan tajam lalu pergi.
Satu bulan setelah Nae Ri pergi...
“nona..., kau tidak usah membantu kami...”ucap seorang nelayan wanita.
“tak apa bi..., aku ingin bekerja..., tak perlu kalian upah...”ucap nae Ri dan terus memaksa membantu.
“nona...”
Nae Ri hanya tersenyum dan naik ke ats dek ketika dia melihat seseorang turun dari mobil.
“Hy...Hyun Min...”Nae Ri akan bersembunyi ketika kakinya terpeleset jala dan membuatnya tercebur ke pantai. Nae Ri yang tak bisa berenang mencoba menggapai ke atas namun kakinya tersangkut membuat hal itu malah bertambah parah.
“nona...nona...”pekik wanita itu mencoba meminta pertolongan.
Nae Ri mencoba menggapai namun nafasnya yang habis membuatnya tak mampu bertahan. Nae Ri tak sadarkan diri dan terus tenggelam ke dasar. Nae Ri merasakan udara mengisi paru-parunya dan tubuhnya terangkat ke atas.
Dengan tubuh basah Hyun Min mengangkat tubuh Nae Ri ke daratan. Dia mencoba membuat nafas Nae Ri lancar namun terlalu banyak air memenuhi paru-paru Nae Ri.
“kumohon sadarlah..., Nae Ri..., sadarlah...” Hyun Min terus mencoba memberikan nafas buatan padanae Ri namun Nae Ri tak merespon. Kepanikan menyelimuti Hyun Min. Dia terus mencoba dan memanggil Nae Ri hingga akhirnya Nae Ri terbatuk dan mengeluarkan air dari mulutnya.
“Nae Ri..., maafkan aku..., maafkan aku sayang..., maafkan aku...”Hyun Min memeluk Nae Ri erat.
“Hyun...”rintih Nae Ri.
“maafkan aku..., aku bersalah padamu..., maafkan aku... maafkan aku Nae Ri..., maafkan aku...”pinta Hyun Min yang terus memanggil Nae Ri yang kembali tak sadarkan diri,”tidak..., bukalah matamu Nae Ri...”
Hyun Min segera membawa Nae Ri ke klinik terdekat. Setelah memberikan oksigen dan alat bantu penguat detak jantung, Hyun Min segera duduk di sebelah Nae Ri sambil menggenggam tangannya.
“sadarlah ku mohon..., maafkan aku..., aku bersalh padamu..., aku tau aku tak akan bisa mengganti penderitaanmu Nae Riku..., aku tau kenyataan sebenarnya..., aku tau dia membuatku dengan mudah percaya padanya, tapi jauh di dasar hatiku..., hanya kau yang ku cintai Nae Ri...”Hyun Min mengecup tangan Nae Ri sangat lama hingga akhirnya dia tertidur di sebelah Nae Ri.
Hyun Min melipat tangannya kedada sambil menatap pantai, sudah seminggu Nae Ri tak sadarkan diri, bahkan tak menunjukkan tanda-tanda hidup. Detak jantungnya terus melemah dan harus terus di pacu. Tubuh Nae Ri yangrapuh membuatnya tak bisa di pindahkan dari klinik itu. Hanya peralatan medislah yang di kirimkan dari pusat untuk membantu Nae Ri. Chae Young dan Sung Hyun telah mengunjungi Nae Ri yang tak pernah sadar.
“sampai kapan kau terus seperti ini Nae Ri? Sampai kapan kau akan terus menghukumku seperti ini?aku hanya ingin melihat kau sadar dan tersenyum..., aku merindukan itu darimu..., tawamu dan kelembutanmu Nae Ri..., aku mencintaimu...”Hyun Min mengusap kepala Nae Ri lembut lalu mengecup keningnya lama.
Jari Nae Ri bergerak dengan pelan dan menggenggam tangan Hyun Min dengan lemah.
“Nae Ri..., kau kau sadar?” tanya Hyun Min dengan wajah terkejud. Dia langsung memanggil dokter untuk memastikan Nae Ri telah sadar.
“hun...min...”ucap Nae Ri perlahan. Hyun Min segera mendekat dan menggenggam tangan Nae Ri erat.
“ya sayang? Kau butuh apa? Akan ku lakukan apapun...”
“maafkan aku...”ucap Nae Ri yang masih mencoba membuka matanya,”maafkan aku...”
“tidak..., tidak aku yang seharusnya meminta maaf padamu akulah yang bersalah padamu..., aku yang telah membuatmu menderita Nae Ri...maafkan aku...”Hyun Min memotong kata-kata Nae Ri.
“kau sudah percaya padaku? Kau tidak marah lagi padaku?” tanya Nae Ri yang kesadarannya mulai pulih.
Hyun Min mengangguk,”aku percaya padamu, selamanya aku hanya akan mempercayaimu..., selamanya aku akan selalu menjagamu..., selamanya kita akan selalu bersama...”janji Hyun Min.
“aku mencintaimu...”Nae Ri tersenyum kecil karena terhalang alat bantu pernafasannya.
“aku juga mencintaimu Nae Ri...”
9 bulan kemudian...
“aku tak ingin kau kenapa-kenapa..., jadi kau harus ikut denganku...” putus Hyun Min memaksa Nae Ri yang sedang mengandung 7 bulan untuk ikut pemotretannya.
“Hyun aku malu...”ucap Nae Ri sambil menatap orang-orang di agency.
“apa yang harus kau malukan? Ayo atau aku akan menggendongmu?” ancam Hyun Min. Dengan terpaksa Nae Ri mengikuti suaminya menuju ke tempat pemotretan.
Nae Ri menatap Hyun Min yang sedang melakukan pemotretan ketika Ji Nam datang.
“kau..., aku minta maaf padamu...” ucap Ji Nam ragu.
Nae Ri menatap Ji Nam tak percaya,”kau..., sungguh-sungguh?”
“kau kira aku suka menipu orang lain !”kata Ji Nam kesal.
“maaf aku hanya terharu..., gomawo..., aku juga bersalah karena telah memukulmu...” Nae Ri mencoba menunduk namun tertahan oleh perutnya.
“terlalu besar..., ku kira kau tak akan bisa memberikan keturunan pada Hyun Min...”canda Ji Nam.
“ma...maksudmu?”Nae Ri menatap Ji Nam tak percaya. Ji Nam hanya menjulurkan lidahnya dan mendekat pada Hyun Min dan mencoba membuat Nae Ri cemburu.
“aish..., wanita ini...”Nae Ri akan beranjak dari tempatnya namun perutnya terasa sakit,”a...au...”
“Nae Ri..., Nae Ri... kau tak apa? Apa anak kita akan lahir?” tanya Hyun Min panik.
“ti...tidak hanya..., au...”rintih Nae Ri.
“ayo kita ke rumah sakit...”Hyun Min mengangkat Nae Ri yang menatap Ji Nam sambil menjulurkan lidahnya.
Ji Nam hanya tersenyum sinis dan menghela nafas kesal.
5 tahun kemudian...
“Woo Min Ji..., kenapa kau tidak masuk ke dalam?” tanya Sung Hyun pada anak kecil berusia 5 tahun itu.
“guru..., apakah bisa kita menunggu ibu dan ayahku?”tanya Min Ji sambil menatap ke arah gerbang.
Sung Hyun tersenyum dan mengusap kepala anak itu pelan,”baiklah...”
“Min Ji..., Min Ji aku akan menunggu bersamamu..., mungkin orang tuaku juga tak akan datang...”ucap Yoo Ri dengan sedih.
“kau sedih Yoo Ri? Aku yakin orang tuamu pasti akan datang...” Min Ji menenangkan Yoo Ri yang akan menangis.
“tapi mama akan sibuk dengan konsernya dan papa pasti sedang sibuk syuting jadi tak mungkin mereka...”ucap Yoo Ri.
“Yoo Ri sayang..., liat mama sayang...”ucap Chae Young dari atas mainan anak dengan kamera di tangannya.
“mama...” Yoo Ri berlari ke arah Chae Young,”mama jangan membuatku malu...”
“kenapa? Papamu saja tidak malu...”Chae Young melirik So Hyeon yang berusaha menghindar.
“papa..., papa juga datang?” tanya Yoo Ri tak percaya dan langsung lari ke pelukan So Hyeon.
“ya... Chae Young jangan membuat aku dan anakmu malu...”ucap So Hyeon tak suka.
“kau ini...”
Min Ji menatap sedih pada Yoo Ri dan berbalik.
“kau tak menunggu ayah dan ibumu?” tanya Sung Hyun.
“sudahlah guru mereka tak akan datang...” Min Ji berkata dengan nada sedih. Serombongan orang tua datang dan menatap Min Ji dengan sangat gemas.
“nak..., kau manis sekali..., siapa orang tuamu? Wah... aku ingin memiliki anak seimut kau...” ucap salah seorang di antaranya.
“di mana orang tuamu? Ku rasa mereka pasti sangat tampan..., di mana orang tuamu?” tanya yang lain.
Min Ji terdiam,”mereka pasti tidak...”
“Min Ji..., maafkan ibu terlambat...”pekik Nae Ri setengah berlaridang menghela nafas lega.
“ibu..., ibu datang? Bagaimana dengan pekerjaan ibu? Bukannya ibu harus menyelesaikan komik ibu?”tanya Min Ji tak percaya di pelukan ibunya.
“ibu lembur semalaman untuk menyelesaikannya...,supaya ibu bisa melihatmu menyanyi sayang...”ucap Nae Ri.
“Nae Ri kau datang?” Ucap So Hyeon yang langsung mendekati Nae Ri namun Chae Young menghalanginya dan menatapnya jengkel.
“cih..., ibunya berantakan sekali...”bisik yang lain.
“iya..., ini pasti karena ayahnya yang manis...”bisik yang lain.
Nae Ri hanya meringis menahan kesal.
“ibu..., ayah mana?”tanya Min Ji antusias.
“maafkan ayahmu sepertinya dia...”ucap Nae Ri.
“siapa bilang ayah tak bisa datang...”ucap Hyun Min yang langsung mengecup kening anaknya.
“Hyun Min...” pekik Nae Ri terkejud.
“ayah...”Min Ji tersenyum senang pada ayahnya.
“pemotretan selesai lebih cepat..., dan aku tak bisa hanya melihat rekaman ibumu boys..., ayo...”ucap Hyun Min sambil menggandeng Nae Ri.
“apa? Tidak... itukan aktor Hyun Min kya... jangan-janga dia... Woo Nae Ri dewi percintaan di komik...”pekik salah seorang ibu. Yang lain terpekik dan mengerubungi ke tiganya.
“sudahlah ibu-ibu ayo... anak-anak kalian sudah menunggu kalian...”ucap Sung Hyun kesal.
“ayo Yoo Ri sayang..., Nae Ri... kau membuat kehebohan...”bisik Chae Young dan membuat NaeRi tersenyum.
“ayo...” serentak ibu-ibu yang lain langsung meninggalkan ketiganya dengan sedikit kecewa.
“sepertinya ayah dan ibu bintangnya...”ucap Min Ji sambil menatap kedua orang tuanya dengan takjub.
“tapi bagi kami kau lah bintang kami nak...” Nae Ri tersenyum lalu mengecup kening Min Ji.
Min Ji tersenyum memeluk ibunya.
Hyun Min berbisik pada Nae Ri,”dan kau adalah ratuku...”Hyun Min mengecup Nae Ri, kemudian keduanya saling tersenyum dan bergandengan masuk.
THE END
by_YunaArataJJ
0 komentar:
Posting Komentar