(opening ost. Spring in love- ‘My man’ by.davichi, hayo ngaku siapa yang belum pernah denger lagunya??? Xixi…, biar pas sebelum baca dengerin musiknya dulu ya chingu ^^)
Chap. 2
Tak ada pesta…, tak ada acara yang dirayakan selain Lina dengan gaun putih sederhananya dan Hyun Jong dengan jas hitamnya, mengikat janji di catatan sipil terdekat. Mae Kyung sahabat dekat Lina hanya menangis terharu, dia berperan paling besar dalam membantu pernikahan Lina.
Malam itu setelah Hyun Jong melamar Lina, keduanya datang ke rumah Mae Kyung. Tujuan sebenarnya mencari tempat tinggal sementara bagi Lina yang tak ingin kembali ke rumahnya. Dan kebetulan tak jauh dari tempat tinggal Mae Kyung ada kantor catatan sipil dan keduanya nekat untuk mengikrarkan janji.
2 hari setelah pernikahan keduanya memutuskan untuk meninggalkan kota itu (tentu saja karena sering mendapat teror dari ibu Hyun Jong yang mamang tak menyetujui hubungan ke duanya).
….
“Lina…”seru Mae Kyung, sambil memeluk Lina erat.
”Mae..., aku pasti akan merindukanmu...”ucap Lina sambil melepas pelukan sahabatnya.
”aku mengerti...., berbahagialah kalian di sana ya ..., Hyun Jong..., jaga Lina ya...”pinta Mae Kyung pada Hyun Jong yang telah berdiri di sebelah Lina.
”aku mengerti..., aku akan menjaganya....”janji Hyun Jong sambil menggenggam tangan Lina dengan erat.
Seketika wajah Lina bersemu merah dan membuat Mae Kyung tertawa mencibir,”haish kau ini..., kalian sudah resmi...., yah walaupun harus ku akui semalam bukan pesta pernikahan yang baik menurutku...”kata Mae Kyung dengan sedih.
”Mae..., kau sudah cukup membantuku dengan meminjamkan gaunmu dan mengantar kami ke catatan sipil..., itu cukup kau sangat membantu kami...”Lina memeluk sahabatnya sekali lagi, hingga suara panggillan dari supir bus mengakhiri keduanya.
”ayo Lina....” ucap Hyun Jong dengan lembut.
”m...”angguk Lina dengan mentap, setelah melambaikan tangan pada Mae Kyung Lina naik ke dalam bus sambil tetap menatap sahabatnya yang melambaikan tangan padanya.
” Mianhamnida*...”ucap Hyun Jong yang memecah lamunan Lina.
”kakak..., jangan katakan itu lagi...”bantah Lina sebelum Hyun menyelesaikan kata-katanya.
”aku seharusnya mengadakan pernikahan yang layak untukmu...”kata Hyun Jong dengan wajah bersalah.
Lina tersenyum sambil menatap Hyun Jong yang kini telah menjadi suaminya lalu berkata,”kau tau..., aku tak akan menyesal sama sekali jika pernikahanku tak di rayakan dan aku sama sekali tak mengharapkannya..., tidak bila itu bersama kau....”
Hyun Jong membalas Lina dengan tersenyum, lalu mengecup kening Lina dengan lembut, hingga para penumpang yang lain di buat iri karenanya hingga wajah Lina kembali bersemu merah.
”kak..., kau menggodaku terus....”omel Lina lalu berpaling menatap keluar jendela.
Hyun Jong tertawa kecil lalu berkata,”jangan marah nyonya Hyun Jong....”
”kakak.....”Lina memukul kecil lengan Hyun Jong hingga keduanya tertawa bersama.
+++==========*******==========+++
Thailand, tepatnya di daerah pantai Pataya, bus yang di tumpangi Lina dan Hyun Jong tiba.
”kakak..., kita akan tinggal di mana?” tanya Lina sambil menatap kagum ke arah pantai dengan kagum.
”kita bisa istirahat dulu jika kau lelah...”tawar Hyun Jong.
”tidak kak..., aku ingin melihat tempat yang akan kita tinggali...”
Hyun Jong tersenyum dengan semangat Lina,”baiklah...., jika itu maumu....”Hyun Jong membawa 2 tas besar dan menuntun Lina ke sebuah gang sempit di perkampungan sekitar.
”aku harap kau tak akan keberatan kita akan tinggal di tempat seperti ini...”ucap Hyun Jong penuh penyesalan.
Lina menggeleng keras,”aku tak apa..., kau tau bagaimana aku hidup setelah mereka meninggalkanku kan...”yakin Lina.
Keduanya tiba di sebuah rumah petak kecil di sisi barat yang agak jauh dari perkampungan setempat, Hyun Jong membaca alamat di kertas kecil,”sepertinya mereka salah menunjukkan alamat...”ucap Hyun Jong dengan ragu.
”sepertinya tidak...,lihat...”Lina menunjukkan tulisan kecil yang sudah mulai memudar di dinding kayu rumah mungil itu,”tidak salah lagi...”.
”tapi...”ucap Hyun Jong dengan ragu.
”kak...ayolah..., teman kakak tak mungkinberbohongkan....”yakin Lina.
”yah ..., kau benar...”keduanya masuk kedalam rumah yang tak terawat itu dan mulai membersihkannya. Rumah petak kecil itu memang di pinjamkan pada Hyun Jong dari sahabatnya. Hyun Jong bekerja di salah satu perusahaan foto grafi dan Hyun mendapatkan tugas di daerah Pataya. Dengan senang hati Lina yang selalu bekerja keras membersihkan tempat itu hingga layak huni. Lina tanpa segan mendatangi perkampungan warga untuk mendapatkan makanan.
”kau isirahat saja...., kau pasti lelah...”saran Hyun Jong setibanya Lina yang mendapatkan beberapa kilo beras, sekerat daging, roti gandum dan 3 kaleng sarden.
”tidak kak..., kakak saja...., mulai besok kakak harus bekerja kan?” tolak Lina.
”tapi...”
”sssttt....,jangan membantahkukak...”kata Lina berpura-pura galak.
Hyun Jong tertawa sambil mengusap pelan kepala Lina,”baiklah nyonya Hyun Jong...”.
”kakak....!!” seru Lina yang rambutnya berantakan sambil mengejar Hyun Jong yang berusaha menghindar.
.............
Hari-hari Lina yang baru mulai di jalaninya. Hyun mulai bekerja hingga siang lalu mengambil tambahan dengan bekerja sebagai supir taxi bagi wisatawan. Sementara Lina dengan setia menunggu Hyun Jong pulang sambil membersihkan rumah dan memasak. Itu rutin di jalaninya hingga dia menemukan sesuatu yang membuat hidupnya berubah....
Hari itu Lina harus kekota untuk memberi perlengkapan rumah tangganya. Sebenarnya Hyun Jong menawari untuk menemaninya namun di tolak mentah-mentah oleh Lina yang beranggapan dia bisa melakukannya sendiri dengan mudah. Namun salah, buktinya Lina berkali-kali tersesat hingga menjelang sore dia baru mendapat jalan yang benar. Lina kembali ketika hari mulai gelap. Langkahnya cepat menyusuri jalan sunyi di sudut kota untuk menuju halte yang terdapat agak jauh dari tempat itu.
Langkah Lina terhenti ketika dia tiba-tiba mendengar suara tangisan bayi.
”aish..., ini pasti gara-gara aku terlalu paranoid....”maki Lina pada dirinya sendiri. Dia melangkah cepat dan tangisan itu semakin terdengar memilukan. Lina berhenti dan manatap sebuah kardus di bawah lampu jalan di seberang jalan tempat Lina berdiri.
Entah apa yang membuatnya tergerak hingga dia melangkahkan kaki dan menghampiri kardus itu. Tangannya ragu untuk membuka kardus coklat yang suaranya kian mengeras.
Sambil menatap sekeliling tempat dia berdiri dan terkesan sunyi.
Tangannya bergetar saat membuka kardus itu,sambil berdoa Lina membukanya dan terkejut akan isi kardus itu,”ba...bayi....!!”.
Tangisan bayi itu mengeras. Lina yang ketakutan berbalik akan meninggalkannya namun ketika dia melihat sekumpulan preman yang akan mendekat Lina mengurungkan niatnya dan kembali, dengan cepat dia mengambil bayi itu dari kardusnya dan berlari pergi sebelum para preman yang menatap ke arahnya mendekat.
“ku mohon diam lah....” pinta Lina mendekap bayi itu dengan sebelah tangannya dan sebelah tangannya lagi membawa belanjaannya. Para preman yang memang bertujuan tak baik pada Lina langsung mengejar Lina.
”ku mohon....,diamlah....”pinta Lina pada bayi itu yang tiba-tiba terdiam.
Lina terus berlari menyusuri jalan yang mulai ramai dengan suara mobil. Lina mencoba menghentikan sebuah taxi namun tak berhasil, para preman itu terus mengejar Lina.
Lina yang mulai putus asa berhenti akan melawan ketika sebuah mobil berhenti di sebelahnya.
”Lina...”seru Hyun Jong yang langsung menghampiri Lina.
”kakak....,h....syukurlah kakak datang....” seru Lina merasa lega.
Hyun Jong menatap para preman yang berusaha mengejar mereka tadi,”apa yang kalian inginkan?” tanya Hyun Jong.
”apa itu urusan kau? Kami hanya ingin wanita itu mengembalikan bayi kami....” kata salah seorang preman.
”dia bohong..., mereka bohong kak..., aku menemukannya di tinggalkan...”ucap Lina tak suka, dia tau niat jahat mereka.
”berani sekali kau perempuan....”bentak salah seorangnya.
”aku lebih percaya dia..., ayo Lina kita pergi....”Hyun Jong menuntun Lina masuk ke dalam mobil. Namun belum sempat Hyun masuk ke dalam mobil itu para preman menariknya dan langsung memukul Hyun Jong hingga jatuh.
”kakak...”pekik Lina histeris.
Hyun Jong bangkit dan berusaha melawan namun dia kalah capat dan di jadikan bulan-bulanan.
”hentikan...., hentikan........”teriak Lina, dia meletakkan bayi itu di jok belakang mobil. Lina berusaha keluar, namun Hyun Jong menahannya dari luar,”kakak....,buka....ku mohon kak...,kakak....buka....”teriak Lina namun tak di perdulikan Hyun Jong yang kini telah babak belur hingga kepolisian Thailand datang dan para preman itu langsung pergi.
Lina menghampiri Hyun Jong yang kini telah babak belur itu.
”kakak...”isak Lina.
”aku tak apa...”ucap Hyun Jong berusaha bangkit namun kemudian jatuh terduduk lagi.
”kak...”
”sudahlah..., ayo kita pulang..., sebelum para polisi itu mengintrogasi kita...”kata Hyun Jong. Keduanya kembali masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat itu.
Sesampainya di rumah, Lina segera mengobati Hyun Jong.
"maafkan aku kak..., aku tak bisa meninggalkannya sendiri...,dia terlihat lemah..."pinta Lina merasa bersalah sambil mengangkat bayi yang tertidur di sebelahnya. Di dekapnya bayi perempuan mungil itu.
"tak apa..., aku mengerti dan aku bangga padamu...., dia akan bisa menemanimu" ucap Hyun Jong sembari mengecup kening Lina. yang tersenyum bahagia.
TBC.....
(ost. Penutup by. Davichi,seeya and pearl black with ”Blue Moon”. Hayo siapa yang belum pernah dengar???)
To Be Con....
+++==========*******==========+++
0 komentar:
Posting Komentar