Welcome to my world,Im 유나ArataJJ admin @KBPKfamily ,author &a someone who likes to fantasize.. Thank for visit ^^

Kamis, 20 Januari 2011

The princess ~ff~ Bag. 1


The princess ~ff~ 
Bag. 1

Chuncheon, slah satu kota d korea selatan dg kepadatan penduduk 225 jiwa. Tak ada yg menyangka kelahiran seorang anak d desa itu merupakan kelahiran yg istimewa. Di awali di bulan mei, di sebuah rumah kecil.

"Lee Shin, jgn membuatku tertawa, kau tak akan bisa melakukanya biar aku saja yg memasak" kata chae kyoung menatap sinis Shin yg ingin memasak. Shin merebut kembali panci dr tangan Chae Kyoung sambil berkata, "tidak biar aku yg memasak untuk Min Ha . . . , kau cukup istirahat saja". "Kau kira kau bisa memasak? Membuat mi saja kau tdk bisa" cibir Chae. "kau meragukan ku? Ash . . . Akan ku buktikan" kata Shin sambil mendorong Chae dr dapur. "Aku hanya geli padamu Shin, kau masih saja sok hebat, bahkan d dpn anak mu sendiri", kata Chae sambil menghentikan langkahnya. "ayah . . . Ibu . . . Ada apa? Uhuk . . . Uhuk . . ." Chae mendekat ke arah anaknya,"tak apa Min Haa, ibu hanya tak suka bila tak memasak, tidurlah saat bangun kamu bisa memakan masakan ayahmu" dgn penuh kasih sayang Chae menyelimuti anakny. "bu . . . , apa benar jika ayah dulu seorang pangeran?"tanya Min Haa dgn polosnya. "bukan sayang ayah mu bukan pangeran tapi seorang raja d rumah ini dan kau putrinya" kata Chae dgn gemas sambil menarik hidung anaknya. "bu . . . " Rengek Min Haa. "tidurlah nak . . ." Chae menceritakan sebuah dongeng aneh pada anaknya. Tak lama Min Haa tertidur. Shin duduk d sebelah Chae sambil menggenggam tangan Chae dan Min Haa,"terimakasih Chae Kyoung . . . , walaupun suatu saat Min Haa harus tau yang sebenarnya . . ." Shin mencium kening Chae lalu merangkulnya sambil menatap jauh ke luar jendela.
......................................................................................

"Min Ha . . . , jangan membuat ibu kesal . . . , ibu tak akan pernah setuju jika kau bekerja part time . . . " omel Chae dengan galak sambil menyuapkan bubur ke bayi kecilnya. "hanya jika kita memiliki uang ibu! Aku tau bu, ayah mengalami gagal panen . . . , di tambah lagi Min Lee, akan masuk k sekolah lanjutan" Min Ha beralasan dan tetap mempertahankan pendapatnya. Chae dengan kesal sedikit menyentak meletakkan mangkok bubur dan menatap Min Ha dalam,"jadi kau fikir kita akan bangkrut Min Ha? Jadi kau ingin menggantikan ayahmu? Jika itu fikirmu baiklah ibu minta 5jt perbulan, tidak Min Ha jangan menyela ibu" Chae menahan kata2 yg akan d lontarkan Min Ha,"jangan berfikir kami tak mampu membiayaimu Min Ha, bahkan sekalipun kita benar2 tak memiliki uang, kau tetap harus bersekolah . . ., ibu akan melakukan apapun untuk kalian. . ." Min Ha tau, dia takkan bisa menyela kata2 ibunya lagi. Akan percuma menentangnya, tapi Min Ha punya seribu akal,"h . . . , baiklah bu . . . Aku berangkat . . ." Chae menatap kepergian Min Ha sambil mendesah pendek.

==========***==========

Chuncheon School . . . Sekolah tingkat lanjutan atas biasa dan hanya berstandar beberapa kelas, namun saat itu ada yang berbeda dari biasanya. Min Ha menatap bingung pada kerumunan panjang dan bertanya pada temannya yg ikut berkumpul,"ada apa?" "Min Ha . . . Dari mana saja kau? Pangeran . . . Dia datang . . ."seru Ga Han teman baik Min Ha sambil menunjuk ke arah depan kerumunan. Min Ha menajamkan tatapannya menatap seorang laki2 yg di keli2ngi laki2 kekar berseragam hitam yg terlihat menyeramkan,"untuk apa pangeran datang ke sekolah kita?" "entahlah, ku dengar untuk menjemput salah seorang keluarga keraja'an" jawab Ga Han sambil terus menatap kedepan. "huh . . . Mengesalkan . . . , kau tau hanya gara2 sekolah aku bertengkar dengan ibuku . . ., tapi sekarang . . . , sebaiknya aku pergi saja . . ." omel Min Ha. Ga Han menarik kuat lengan Min Ha ketika pusat kerumunan it berjalan kearah mereka,"Ga Han, lepaskan aku jangan membuatku jengkel . . . Dan . . ."Min Ha berhenti berucap ketika sang pangeran telah berada di hadapannya. "kau Min Ha?"tanya sang pangeran sambil menatap Min Ha dri atas hingga bawah. Min Ha mengangguk kaku, karena terlalu gugup. "bagus . . . Roger . . . Kita telah menemukannya, katakan pada Kim kita akan membawanya . . ."ucap sang pangeran dengan ekspresi yang berbeda hingga Min Ha terkejut d buatnya. "da . . . Darimana kau . . ." "jangan banyak bicara, ne . . . , maksudku ratu ingin bertemu dg mu . . . " sang pangeran menarik Min Ha yg memberontak. "hei lepaskan aku . . ." sang pangeran tak perduli dgn ronta'an Min Ha dan terus menariknya k mobil. Min Ha yang kesal dengan sengaja menendang kaki pangeran hingga ia meraung kesakitan. Kerumunan yg berkumpul terpekik kaget menatapnya. "akh . . . , kau . . ." "rasakan kau. . . , itu akibat kau memaksaku . . ." kata2 Min Ha belum terselesaikan ketika tangan kekar memitingnya k belakang."au . . . Au . . ." Min Ha meringis kesakitan oleh cengkraman kuat para body guard. "hey . . . , lepaskan dia . . . Jika ratu tau apa yg kalian perbuat, ratu akan marah besar..."ucp sang pangeran yang kini telah bangkit,"dan kau . . . Jangan coba2 memperlambtku . . ., maaf jika aku tak sopan . . . "pangeran itu menarik Min Ha, dan dengan gerakan cepat memanggul Min Ha di pundak kananya dan mencoba meronta. Tak ada respon berarti dri org2 yg mengelilingi mereka kecuali ternganga kaget. "hei . . . Turunkan aku . . ., cepat . . ." "tidak jika kau ingin menendangku lagi . . ." tolak pangeran mengarah ke sebuah mobil mewah yg terparkir rapi. "hei . . . Kau ingin menculikku? Turunkan aku, aku ingin pulang . . ." tanpa memperdulikannya pangeran membw Min Ha masuk k dlm mobil. Dan tak lama mobil mewah itu meninggalkan halaman sekolah diiringi lebih dari 5 mobil body guard. 

"hei . . . , apa mau kalian. . . , lepaskan aku . . ."ronta Min Ha sekuat tenaga saat 2 bodyguard memegangnya erat, sesampainy d sebuah terminal. Namun percuma, rontaan Min Ha tak d perdulikan k 2 bodyguard yang membawa Min Ha ke sebuah mobil mewah yg telah menunggu mereka d dermaga. "apa sih yang kalian inginkan?" ucap Min Ha dengan putus asa. "jangan bnyk bicara, kau tak akan mengerti, yang jelas kami tak akan menculikmu!" kata sang pangeran tiba2,"cepat bw dia masuk, akan terlalu riskan membw cewek barbar seperti dia. . ." "apa kau bilang?tidak sopan! Kau seorang pangeran berkelakuan buruk . . ."teriak Min Ha dg marah sambil maju ke arah sang pangeran,"kau menyebalkan . . ." "cepat bw dia masuk . . ."pangeran berpura-pura tak perduli dan masuk ke mobil dalam k2. Kesempatan itu d ambil oleh Min Ha yg langsung melesat kabur saat seorang body guard membuka pintu mobil untuknya. "HEI . . ."pekik sang pangeran yg menboba mengejar, namun percuma melawan Min Ha yg ahli dalam berlari(minha atlit lari^^v). Tak ada yg berhasil mengejar Min Ha yg berhasil bersembunyi. Namun baru d sadarinya sesuatu yg lebih gawat. Min Ha menatap sekelilingnya yang terasa asing dan bergidig ngeri akan tempat yg belum d kenalnya . . .

=======***=======

"sial . . . "maki Min Ha pada dirinya sendiri. Min Ha terduduk lemas di pinggir jalan. Min Ha menatap ke sekelilingnya yang terlihat sunyi. Min Ha mengambil tasnya dan beranjak dari tempatnya dia mulai berjalan tertunduk ketika di rasakanya ada yg mengikutinya. Min Ha hanya menatap bayangan yg mengikutinya. Langkah lebar Min Ha menggema d jalan yang sunyi itu. "apa yg harus ku lakukan?"tanya Min Ha dalam hatinya. Min Ha langsung ambil langkah seribu dan berlari tanpa arah. Tempat itu begitu asing bagi Min Ha, dan langkah itu terus mengikutinya, ketika seseorang menepuk pundak Min Ha yg langsungsung berteriak histeris,"waaa . . . Tidak . . ." Min Ha langsung terduduk sambil memeluk tas ranselnya. "hei . . ."tegur orang itu. Min Ha menatap takut ke belakang. Seorang laki2 muda jg sdg menatapnya sambil mengerutkan alis, saking kesalny.

Laki2 it menatap Min Ha dengan sedikit kesal. Keduany diam hingga Min Ha sadar. "maafkan aku. . ."ucap Min Ha merasa bersalah. Laki2 itu mendesah kesal,"sedang apa kau d tempat seperti ini?" tanyanya dg kaku. "a . . . Aku tersesat . . ." aku Min Ha jujur. "sudah ku duga . . . , sebaikny kau cpt pergi dr sini sblm kau menjadi bulanan penjahat d sini . . . "saran laki2 it dan dgn cuekny dia pergi. Min Ha segera mengikuti laki2 it hingga tiba d jalan yg cukup ramai. "jangan ikuti aku lg . . . " kata laki2 itu dg dinginnya. "tap . . . , tapi . . ."Min Ha berusaha membantah namun ta2pn dingin laki2 itu membuatny diam. "kau hanya akan membuatku susah, tak jauh dri sini ada halte, kau bisa pulang . . ." laki2 itu kemudian pergi meninggalkan Min Ha dalam kebingungan. "apa yg hrs kulakukan?" tanya Min Ha pd drinya sendiri. Langkahny lunglai. Tanpa menatap jalan Min Ha menyebrang jalan. Tiba2 sebuah mobil melaju kencang ke arahnya dan . . . BRAK . . .

===***===

hening dan senyap. min ha tertidur dengan kepala di perban serta tangan yang nyaris patah di ruang unit gawat darurat. seorang laki-laki menunggu di luar sambil bersandar khawatir.

"anda siapa pasien?" tanya salah seorang suster.

"bukan saya hanya tetanngganya..."jawab laki-laki itu berbohong.

"anda bisa menghubungi pihak keluarganya???"

"maaf saya baru kembali dari luar kota dan saya tak tau nomor mereka..."jawabnya asal.

"baiklah..., kalau begitu anda saja yang menandatangani biayanya..."kata sang suster lalu menyerahkan sebuah berkas. dengan rasa penuh tanggung jawab laki-laki itu menandatanganinya.

++++++++++++++++++++

Min Ha membuka matanya sedikit demi sedikit, tatapannya kosong menatap ke langit2 kamar yang tampak asing baginya.

Min Ha berusaha bangkit, namun kepalanya terasa berdenyut hebat.

"dimana aku?" tanya Min Ha bingung. Min Ha terpekik kaget ketika laki-laki itu datang sambil membawa nampan makanan,"kamu siapa?"

"makanlah..."kata laki2 itu dengan dingin.

"tap...tapi...tapi...siapa kamu dan aku...aku...si...siapa aku ?" tanya Min Ha bingung.

"kau, tak ingat siapa dirimu?" tanya laki2 itu.

"siapa..., siapa aku?" tanya Min Ha bingung, dia meremas kepalanya dengan rasa frustasi.

laki-laki itu melepaskan tangan Min Ha,"apa yang kau ingat?" tanyanya.

Min Ha menggeleng kuat kemudian menangis.

"..." laki2 itu mengangkat tangannya ragu saat akan mengusap kepala Min Ha namun di urungkan niatnya itu.

laki2 itu meninggalkan Min Ha sendiri menangis di kamar.

***

Min Ha terus berdiam diri di kamarnya tanpa mengatakan dan berbicara apapun. laki2 itu juga bersikap dingin pada Min Ha sehingga membuat Min Ha kembali sakit. dengan tubuh menggigil Min Ha di larikan ke klinik.

"tuan...istri anda mengalami setres yang berlebih.., jika ini berlanjut saya takut dia akan menjadi gila..."ucap seorang perawat.

"istri?"tanya laki-laki itu agak terkejut,"m...maaf apa yang harus saya lakukan?".

"anda bisa membawa istri anda berjalan-jalan ataupun merilekskan fikirannya..." saran sang perawat sambil menyerahkan resep,"oh ya..., apakah kalian menikah muda?"

"baiklah terimakasih..., aku akan menebusnya..."laki2 itu segera mengangkat Min Ha ke punggungnya dan segera pergi dari tempat iru sebelum perawat itu menambah pertanyaannya.


***

To Be Con...

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

© Yuna World 유나, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena